Page 210 - Buku Ajar Biokimia 2 (Metabolisme)
P. 210

      BAB 18 BIOSINTESIS ASAM AMINO DAN NUKLEOTIDA
1. ORIENTASI
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah yang direncanakan adalah Mahasiswa mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, inovatif, dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya (CPMK-2), sedangkan kemampuan akhir pada pokok bahasan ini adalah mahasiswa mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, inovatif, dalam konteks peranan metabolisme asam amino dan nukleotida dalam kehidupan sehari- hari (Sub-CPMK2). Pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa merencanakan, melaksanakan dan melaporkan proyek, presentasi tugas kelompok, mengerjakan lembar kerja mahasiswa, membuat dan mensubmit Laporan pada laman https://elearning.unsri.ac.id
A. Biosintesis Asam Amino
Organisme hidup berbeda dalam kapasitasnya untuk mensintesis asam amino yang diperlukan untuk sintesis protein. Meskipun tanaman dan banyak mikroorganisme dapat menghasilkan semua asam amino dari prekursor yang tersedia, organisme lain harus memperoleh beberapa asam amino dari lingkungan mereka. Hewan hanya dapat mensintesis sekitar setengah dari asam amino yang mereka butuhkan. Asam amino nonesensial (NAA) ini disintesis dari molekul yang tersedia seperti gliserat-3-fosfat (suatu zat antara glikolitik) dan oksaloasetat (suatu zat antara siklus asam sitrat). Asam amino yang harus disediakan dalam makanan disebut sebagai asam amino esensial (EAA). Jaringan mamalia dapat mensintesis NAA melalui jalur reaksi yang relatif sederhana. Sebaliknya, EAA harus diperoleh dari makanan karena mamalia tidak memiliki jalur reaksi rumit yang diperlukan untuk sintesisnya.
 208
   




























































































   208   209   210   211   212