Page 226 - Buku Ajar Biokimia 2: Biomolekul
P. 226

9. Pemanfaatan Minyak Atsiri pada Pembuatan Sabun Mandi Padat Aromatherapy
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) adalah mahasiswa mampu menerapkan
dan pengembangan pengetahuan dibidang kimia dan pendidikan kimia, sehingga mereka
dapat menjadi enterpreneur yang relevan dalam kehidupan masyarakat sekitarnya
(CPMK6). Sedangkan kemampuan akhir mahasiswa mampu mengembangkan Pembuatan
Sabun Mandi Padat Aromatherapy (Sub-CPMK7). Pengalaman belajar diperoleh adalah
mahasiswa Pembuatan Sabun Mandi Padat Aromatherapy:mengamati, mengembangkan,
menganalisis, mengelaborasi, membuat dan mengirimkan laporan sebagaimana yang
dibahas pada aplikasi yang telah tersedia.
a. Orientasi
Menjaga kebersihan dan lingkungan adalah aspek penting dalam menjaga
kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Sabun adalah produk pembersih
yang umum digunakan oleh berbagai kalangan untuk menghilangkan debu, kotoran, dan
lemak dari tubuh atau lingkungan sekitar. Ada berbagai jenis sabun yang tersedia di
pasaran, termasuk sabun cair, padat, krim, dan bubuk, yang digunakan untuk mencuci atau
mandi. Sabun adalah senyawa kimia yang terbuat dari natrium atau kalium bersama
dengan asam lemak nabati atau hewani. Proses pembuatan sabun menggunakan basa
seperti NaOH menghasilkan sabun padat, sementara penggunaan KOH menghasilkan
sabun cair (Afrozi, 2017).
Sabun mandi berasal dari senyawa natrium atau kalium yang dihasilkan dari asam
lemak yang diperoleh dari minyak nabati atau lemak hewani. Sabun ini tersedia dalam
bentuk padat, lunak, atau cair dan digunakan sebagai pembersih kulit. Dijual dengan
berbagai aroma menarik dan populer di masyarakat setelah dicampur dengan zat pewangi
dan bahan-bahan aman lainnya. Kulit adalah organ penting pada tubuh manusia yang
melindungi bagian dalam tubuh dari perubahan suhu dan infeksi (Sukawaty dkk., 2016).
222









































































   224   225   226   227   228