Page 129 - Modul Pembelajaran Pendekatan STEM
P. 129

PEMANFAATAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN UNTUK MENINGKATKAN BOBOT KAMBING KACANG FASE PERTUMBUHAN Oleh : Siska Putri
Jenis Pakan: Kulit Buah Kakao
Link Video Jenis Pakan
https://youtu.be/tzlaGWPP7Oo
Kulit buah kakao sebagai salah satu limbah perkebunan yang berpotensi sebagai
alternatif pakan untuk ternak ruminansia. Berdasarkan penelitian yangdilakukan pada ternak domba, bahwa penggunaan kulit buah kakao dapat digunakansebagai substitusi suplemen sebanyak 15% atau 5% dari ransum. Buah kakao terdiri dari 74% kulit buah, 2% plasenta, dan 24% biji. Kulit buah kakao memiliki kandungan gizi yang terdiri dari 88% berat kering, 8% protein kasar, 10,1%serat kasar, dan 50,8% TDN.
Kulit buah kakao sebagai pakan ternak dapat diolah terlebih dahulu denganmetode fermentasi. Melalui fermentasi, nilai gizi kulit buah kakao dapat ditingkatkansehingga layak untuk pakan penguat kambing. Salah satu fermentator yang cocokutnuk kulit buah kakao adalah Aspergillus niger. Selain difermentasi, kulit buahkakao juga dapat langsung diberikan dengan cara dicincang halus, kemudian dijemur pada sinar matahari hingga kering.
Judul: Pemanfaatan Kulit Buah Kakao sebagai Pakan Tambahan untuk Meningkatkan Bobot Kambing Kacang Fase Pertumbuhan
Link Video atau Prosedur Praktikum https://youtu.be/15NhtQLBwa8
Pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan ternak kambing dapat diberikanpada kambing secara langsung dengan cara dijemur hingga kering dan kemudiandipotong hingga halus, atau dijadikan wafer. Tujuan dari pembuatan pakan dalambentuk wafer adalah untuk mengatasi masalah kontinuitas ketersediaan pakan ternakruminansia pada musim kemarau yang belum terjamin dan untuk mengoptimalkanpemanfaatan cairan rumen sebagai inokulum
non komersial, sehingga dapat menekanbiaya produksi.
Tahapan dalam mengolah kulit buah kakao menjadi wafer untuk pakan ternakkambing,
yaitu kulit kakao segar dicacah dengan ukuran 2-3 cmkemudiandikeringkan dengan cara dijemur. Cacahan kulit buah kakao yang sudah keringkemudian digiling. Kulit buah kakao selanjutnya difermentasi dengan caramenyiapkan terlebih dahulu inokulum yang akan digunakan seperti EM4 dan molases. Tambahan bahan yang digunakan dalam fermentasi kulit buah kakao adalah urea dandedak. Fermentasi dilakukan selama 4-7 hari. Hasil fermentasi kemudian dipress dalam cetakan selama 15 menit. Proses pengepresan dibantu dengan pemanasan yangbersumber dari kompor. Wafer kulit buah kakao hasil fermentasi siap diberikankepada ternak kambing
Link Jurnal Analisis Kimia:
https://core.ac.uk/download/pdf/322455941.pdf
Ternak kambing memerlukan pakan alternatif untuk menunjang produksi danbobot
hidup hidup yang optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan denganpemberian kulit buah kakao (KBK) yang ketersediannya tinggi di perkebunandanbelum termanfaatkan. Kulit buah
118 │K. Anom W, Rachel Claudia Loppies, Made Sukaryawan, dkk

















































































   127   128   129   130   131