Page 82 - Modul Pembelajaran Pendekatan STEM
P. 82
MEMANFAATKAN PAKAN DAUN JATI SEBAGAI ALTERNATIF TERNAK KAMBING UNTUK MEMANFAATKAN BOBOT TERNAK
Oleh : Thio Muhammad Pardomuan Alfarizi Simanjuntak
Jenis Pakan Daun Jati
Pada umumnya para peternak menggunakan rumput liar atau pakan hijau untuk ternak- ternak mereka. Namun, dikala kondisi kemarau membuat pasokan pakan hijau untuk ternak berkurang drastis. Hal ini dapat merugikan peternak karena tidak bisa memenuhi pasokan pakan ternak mereka. Untuk itu para peternak harus memanfaatkan sumber daya lainyang bisa menggantikan keberadaan pakan hijau selama musim kemarau berlangung sehingga hewan ternak mereka tetap bisa mendapat makanan yang baik. Saat musim kemaraubanyak sekali dedaunan yang mengering lalu berjatuhan. Contohnya adalah daun jati. Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Fakultas Kehutanan Hewan (FKH) UGM, mereka telah berhasil memanfaatkan daun kering jati untuk pakan ternak penduduk di Desa Kemiri, Tanjungsari, Gunung Kidul, Yogyakarta melalui program Diseminasi Teknologi Tepat Guna, Sabtu 29 Desember 2019.
Hal ini menjadi latar belakang untuk mengelolah daun kering pohon jati untuk dijadikan bahan alternatif pangan ternak. Selama ini, daun jati kering yang berjatuhan hanya di bakar oleh penduduk atau tergeletak saja di tanah. Selain menjadi sampah, asap yang ditimbulkan dari pembakaran daun jati tidak baik bagi lingkungan sehingga dapat mengotori udara. Dengan mengelola daun jati Kering ini dapat membantu mengurangi pemcemaran udara karena dimanfaatkansebagaibahan alternatifpanganternakketikamusimkemarautiba.
Tanaman jati yang tumbuh di Indonesia berasal dari India. Tanaman yang mempunyai nama ilmiah Tectona grandis linn F. Secara historis, nama tectona berasal dari bahasa portugis (tekton) yang berarti tumbuhan yang memiliki kualitas tinggi. Jati dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan1.500 – 2.000 mm/tahun dan suhu 27 – 36 °C baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4.5 – 7 dan tidak dibanjiri dengan air. Jati memiliki daun berbentuk elips yang lebar dan dapat mencapai 30 – 60 cm saat dewasa. Jati merupakan tanaman yang tumbuh di tempat dengan ketinggian berkisar antara 800 m dpl ( Hariyono, 129). Nutrisi yang terkandung pada daun jati, hasil analisa proksimat: Bahan Kering 80%, Protein Kasar 10%, Serat Kasar 20%, Lemak Kasar 4.5%, TDN 45%. Dari data kandungan gizi diatas terlihat bahwa daun jati memiliki tingkat kecernaan yang sedang sehingga masih sangat layak diberikan sebagai pakan ternak apalagi saat darurat tidak ada hijauan ( Hariyono, 130).
Link Video Jenis Pakan : https://youtu.be/vN3jTwpmLhs
Link Jurnal Jenis Pakan : https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://starfarm.co.id/daun-jati- untuk-pakankambing/&ved=2ahUKEwimxoP9zsL2AhVj7XMBHZRwC2YQFnoECCcQAQ&usg=AOv Vaw1WBJsDPj8OFyJJL1boYV1D
Link Video Pengolahan Daun Jati Untuk Pakan Ternak : https://youtu.be/vN3jTwpmLhs Link Jurnal Analisis Kimia Pengaruh Daun Jati Sebagai Pakan Ternak : https://proceedings.polije.ac.id/index.php/animal-
science/article/view/242/244
Link PPT Bahan Pangan Ternak :
https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/12281980/
Modul Pembelajaran Kimia Pendekatan STEM Topik Peningkatan Bobot Kambing│ 71