Page 100 - Bahan Ajar Praktikum MeInGen (Biokimia2)
P. 100
6. Uji Ekstrak Sambiloto dan Sirih Terhadap Aktivitas Anti Bakteri Capaian Pembelajaran Mata Kuliah yang direncanakan adalah mahasiswa Menguasai prinsip-prinsip K3 (Keselamatan dan Keamanan Kerja, pengelolaan laboratorium dan teknologi penggunaan peralatan dan instrumen kimia serta penaganan terhadap isu lingkungan (CPMK2), sedangkan Kemampuan akhir pada percobaan ini adalah mahasiswa menguasai prinsip K3, dalam melakukan eksperimen uji ekstrak sambiloto dan daun sirih terhadap aktivitas anti bakteri (Sub-CPMK4). Pengalaman belajar yang diperoleh adalah mahasiswa melaksanakan praktikum: merencanakan, mengamati, menganalisis, mengelaborasi, membuat dan mensubmit Laporan di https://elearning.unsri.ac.id dan di google classroom. a. Orientasi Daun sirih (Piper betle L.) banyak digunakan sebagai bahan obat alternatif untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti obat pembersih mata, menghilangkan bau badan,mimisan, sariawan, pendarahan gusi, batuk, bronchitis, keputihan dan obat kulit sebagai perawatan untuk kecantikan atau kehalusan kulit. Rebusan daun sirih berkhasiat dapat menghilangkan bau mulut dengan caradikumur-kumur karena mengandung antiseptik (antibakteri). Pemanfaatan rebusan dan ekstrak daun sirih sebagai bahan antibakteri alami mempunyai keuntungan. Hal ini dikarenakan tanaman tersebut memiliki senyawa alami yang lebih aman dibandingkan penggunaan obat yang mengandung bahan sintetik. Kegunaan dari sambiloto yang didukung dari data klinis antara lain sebagai profilaksis dan pengobtan gejala infeksi pernafasan atas, seperti flu dan sinusitis, bronkitis, dan faringotonsilits, infeksi saluran kemih, dan diare akut. Sedangkan 99