Page 198 - Bahan Ajar Praktikum MeInGen (Biokimia2)
P. 198

     Minyak atsiri dari sereh wangi didapatkan dengan cara penyulingan dari daun dan batang sereh segar dengan metode destilasi uap dengan kandungan minyak atsirinya 0,6 - 1,2 % (Wijayanti, 2015). Minyak atsiri sereh wangi hasil distilasi uap sereh wangi segar akan dihasilkan minyak dengan aroma yang kuat. Menurut prinsip destilasi uap, senyawa-senyawa minyak atsiri menguap pada suhu lebih rendah dari titik didihnya karena adanya kontribusi tekanan uap parsial senyawa-senyawa dalam minyak atsiri yang besarnya di bawah tekanan uap air maupun tekanan atmosfer. Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih komponen cairan yang dipisahkan pada tekanan tertentu. Penguapan diferensial dari suatu campuran cairan merupakan bagian terpenting dalam proses pemisahan dengan destilasi, diikuti dengan cara penampungan material uap dengan cara pendinginan dan pengembunan dalam kondensor pendingin air (Puspawati, Suirta & Bahri, 2016). 197 Tanaman penghasil minyak atsiri yang masih dalam tahap pengembangan di antaranya adalah nilam (patchouli), akar wangi (vetiver), kenanga (cananga), kayu putih (cajuput), sereh dapur (lemon grass), jeruk nipis (citrus auranifolia), cengkeh (clove), cendana (sandalwood), pala (nutmeg), kayu manis (cinnamon), lada (pepper), dan kemukus (cubeb atau Javanese pepper). Saat ini, minyak esensial dan komponen-komponen penyusunnya digunakan dalam berbagai produk, seperti produk kosmetika, produk kebersihan, pembuatan makanan, obat, pengharum, dan agrikultur. Penggunaan minyak esensial penting untuk terapi, aromatik, parfum, dan juga digunakan untuk spiritual. Selain itu, pemanfaatan minyak esensial yang tidak kalah penting sebagai produk aromaterapi.  


































































































   196   197   198   199   200