Page 8 - Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 2
P. 8
banyak bahan kimia yang dapat menghasilkan limbah, (9) Catalysis: katalis yang seselektif mungkin diutamakan untuk bahan kimia stoikiometrik. (10) Design for Degradation produk kimia harus didesain sedemikian sehingga pada akhir fungsinya dapat diuraikan dan tidak bertahan dilingkungan, (11) Real-time Analysis for Pollution Prevention: metode-metode analitik perlu dikembangkan lebih lanjut agar tepat dalam memantau proses dan mengontrolnya sebelum terbentuk senyawa berbahaya. (12) Inherently Safer Chemistry for Accident Prevention senyawa yang digunakan dalam proses kimia harus dipilih agar meminimalkan potensi kecelakaan kimia yang meliputi ledakan, kebakaran, dan paparan.
B. AplikasiKimiaHijau
Penggunaan pereaksi pada proses kimia di industri yang menyebabkan terjadinya polusi dapat direduksi dengan penggunaan bahan baku yang aman dan ramah lingkungan. Berikut beberapa contoh penerapan prinsip kimia hijau.
1. Penggunaan bahan bakar biodiesel
Biodiesel yang disintesis dari lemak yang terkandung dalam tanaman dengan melepaskan molekul gliserin. Biodiesel juga dapat diproduksi dari minyak
Minyak tanaman + metanol + KOH→ biodiesel + gliserin 2. Penggunaan fluida karbondioksida superkritis sebagai pelarut
Penggantian pelarut organik yang berbahaya dengan fluida karbondioksida superkritis. CO2: superkritis dapat digunakan sebagai pelarut karena tidak bersifat toksik, ramah lingkungan, murah, dan tidak mudah terbakar.
3. Penggunaan hidrokarbon sebagai refrigeran
Penggantian CFC dengan hidrokarbon untuk mengurangi efek penipisan lapisan ozon. Target kimia hijau adalah mencegah polusi dari sumbernya, dimulai dari bahan baku, sintesa produk, desain proses dan produknya sebelum berpotensi sebagai polutan. Ada 3 hal yang harus dipenuhi agar menjadi 'Hijau' dalam kimia hijau
1. Lebih ramah lingkungan daripada sumberdaya alternatif lain
bekas.
2