Page 295 - BUKU AJAR BIOKIMIA 1 K5FN
P. 295

      Tabel 27 perbandingan pemrosesan antigenik MHC kelas I dan II
 Peptida silang, Kadang-kadang sel dendritik menangkap dan mencerna virus atau antigen tumor dan mempresentasikan antigen ke limfosit T CD8+. Seperti disebutkan di atas, antigen yang ditangkap ke dalam vesikel memulai jalur MHC kelas II. Penyimpangan beberapa sel dendritik untuk menyajikan peptida terdegradasi endositik ke molekul MHC kelas I dan mengaktifkan respons imun yang dimediasi CD8+ disebut presentasi silang.
Reseptor antigen dan molekul aksesori limfosit T, Reseptor yang memulai jalur pensinyalan umumnya terkait dengan membran plasma. Domain ekstraseluler reseptor mengenali ligan yang ada di permukaan sel dan interaksi ini dapat menyebabkan perubahan konformasi pada reseptor. Perubahan konformasi dikaitkan dengan perekrutan gugus fosfat di terminal karboksinya pada residu tirosin, serin, atau treonin. Enzim yang menambahkan gugus fosfat pada residu asam amino disebut protein kinase. Tirosin merupakan residu asam amino utama yang berperan dalam peristiwa ini (fosforilasi) sehingga enzim tersebut disebut protein tirosin kinase. Atau enzim yang bertanggung jawab untuk menghilangkan gugus fosfat dari asam amino disebut fosfatase. Secara umum protein kinase dapat memulai sementara fosfatase dapat menghambat jalur pensinyalan. Beberapa jenis modifikasi protein juga dapat memodulasi pengikatan antigen ke reseptor seperti fosforilasi (penambahan gugus fosfat), asetilasi (penambahan gugus asetil), metilasi
292
   






























































































   293   294   295   296   297