Page 435 - BUKU AJAR BIOKIMIA 1 K5FN
P. 435
berupa bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus misalnya selulosa dari tumbuhan yang nantinya akan memberikan bentuk feces dan dibuang melalui anus.
Dalam usus besar terdapat bakteri yang dapat mencernakan sebagian kecil selulosa untuk nutrisi bakteri itu sendiri. Aktivitas bakteri ini membentuk beberapa vitamin K, B12, tiamin, riboflavin dan gas-gas karbondioksida, hidrogen dan metana. Vitamin K sangat penting dalam proses pembekuan darah dan hanya ada dalam jumlah yang sedikit dalam makanan kita. Chymus makin ke arah anus makin padat dan dikeluarkan sebagai feces melalui proses defekasi (buang air besar).
G. Rektum dan Anus
Rektum adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Dalam anatomi, anus adalah sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi yang merupakan fungsi utama anus.
432