Page 69 - Narasi Budaya
P. 69

disini di isi dengan keluh kesah akan segala hal yang tidak memenuhi standar
ekspektasi kami. Kesalahan terbesar yang kami lakukan adalah kurangnya
riset sebelum keberangkatan. Kami hanya tau dasar terkait ibukota Jakarta dan
macetnya saja, tidak pernah terpikir jika perjalanan yang akan kami tempuh
dari asrama menuju kampus memakan waktu 1 jam lamanya dan jam 5 pagi
di Jakarta sudah terlihat sangat terang seperti jam 7 pagi. Itu adalah salah satu
dari beberapa culture shock yang terjadi pada diri kami. Selain itu juga terdapat
beberapa culture shock lain, seperti :
1.Transportasi Umum dan Jarak Tempuh
Culture shock pertama kali yang paling terasa sesampainya di Ibukota Jakarta
adalah budaya transportasi umumnya dan penggunaan E-Money untuk aksesnya.
Di Ibukota sendiri untuk menanggulangi permasalahan macet yang terjadi di setiap
sudut kota adalah penggunaan angkutan umum sebagai transportasi alternatif
atau bahkan utama bagi sebagian besar orang. Biaya yang dipungut untuk setiap
menaiki transportasi umum pun tidak mahal. Jakarta membuat kita mengetahui
adanya transjakarta, jaklingko, MRT, KRL LRT dan masih banyak angkutan umum
lainnya yang mempermudah gerak setiap orang sampai ketujuannya.
Selain dalam hal biaya yang menjadi culture shock juga adalah kepadatan
dalam angkutan umum, di dalam transjakarta Ketika jam berangkat dan pulang
kerja maka teman-teman harus siap dengan dorongan dan himpit-himpitan
masyarakat ibukota yang rebutan bus. Transjakarta dengan kode S21, menjadi
bus dengan peminat dan sesuatu paling di nanti-nanti warna Ciputat, Tangerang
Selatan. Penggunaan MRT (Mass Rapid Transit) juga satu dari banyaknya culture
shock di Jakarta, karena baru di Jakarta bisa melihat dan mencoba kereta listrik
cepat, selain itu kereta yang lain juga da KRL dan LRT, semuanya serupa hanya
saja jangkauan wilayah KRL dan LRT lebih luas ketimbang MRT. Tetapi dari ketiga
kereta tersebut mrt tetap yang paling unggul dalam segi kecepatan.
Bicara soal jarak tempuh, kami merasa perjalanan yang kami lalui selama 1
jam dari Tangerang selatan menuju Jakarta selatan adalah perjalanan yang sangat
amat lama dan jauh, tapi ternyata dalam kehidupan sosial orang kota mengatakan
itu merupakan hal yang biasa, sebab banyak yang pergi bekerja atau melakukan
Pendidikan dengan lintas provinsi, dan itu berulang setiap harinya. Seperti kerja
di Jakarta pusat berangkat dari bogor, yang mana jarak yang diperlukan untuk
sampai adalah 2 jam. Benar seperti lagu Changcuter Tua dijalan.
Penggunaan transportasi umum di sini sangat memudahkan anak
rantauan seperti kami yang tidak memiliki transportasi pribadi. Tarif yang
Buku Bunga Rampai Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 59






























































   67   68   69   70   71