Page 37 - deCODE Vol 2/2018
P. 37

 yang berbeda-beda. Di tahun 2017 kemarin, acara Sumpah Pemuda Ilmu Komunikasi UAI diketuai oleh Annisa Fikriya Sari atau yang lebih dikenal dengan panggilan Aya.
Tema yang diangkat adalah “Yang Muda Bebas Berkarya” dengan tujuan agar pemuda pemudi di Ilmu Komunikasi UAI bisa bebas mengekspresikan bakatnya melalui karya-karya terbaik yang dapat diciptakan.
Acara Sumpah Pemuda Ilmu Komunikasi 2017 diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 2017, yaitu satu hari lebih awal dari tanggal yang seharusnya. Alasannya adalah karena pada tanggal 28 Oktober 2017 Universitas
Al Azhar telah menjadwalkan sebuah acara lain dan dikhawatirkan bentrok dengan acara Sumpah Pemuda.
“Target massa kita kan anak Ilkom 2018. Nah, mereka di hari Jumat tanggal 27 Oktober itu juga lagi rame-ramenya. Jadi lebih gampang ngambil hari Jumat untuk datengin peserta gitu,” ujar Aya.
Dalam acara tersebut, telah hadir Ibu Nita Noriko, selaku Wakil Rektor 3, Bapak Nanang Haroni, selaku sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi, serta Ibu Syarifah Ida Farida, selaku perwakilan Biro Kemahasiswaan untuk memberikan sambutan.
Agenda kegiatan yang selalu ditunggu-
tunggu dalam gelaran Sumpah Pemuda Ilmu Komunikasi UAI adalah Fashion Show yang dilakukan mahasiswa baru Ilmu Komunikasi. bagi mahasiswa baru, setiap kelas wajib mengirimkan perwakilan 2 pasang perempuan dan laki-laki dengan mengenakan pakaian adat Indonesia. Riuh ramai pendukung dari berbagai kelas menambah semarak dan semangat
berlangsungnya acara. Tiap kelas menyoraki perwakilan kelasnya masing-masing untuk memberi semangat.
Aspek-aspek seperti kekompakan, keserasian, dan ekspresi wajah menjadi bahan penilaian bagi para peserta. Poin tertinggi sekaligus juara pertama dari Fashion Show tahun ini diberikan kepada perwakilan dari kelas KM17E yang mengenakan pakaian adat Sumatera Selatan. Juara kedua diraih oleh perwakilan kelas KM17C dengan pakaian adat Betawi Pitung.
“Arti sumpah pemuda menurut gue itu dimana gue bisa berteman dengan siapa aja, tanpa gue mandang suku dia apa, budaya dia apa, warna kulit dia apa dan dia orang apa. Karena gue ngerasa gue itu bersaudara sama temen gue. Kita berbangsa satu, kita bertanah air satu.
Gue sampe sekarang sebisa mungkin untuk tidak membeda-bedakan teman, tidak membeda-bedakan orang. Jadi gue harus bisa berteman dengan siapa saja,” jelas Aya.
Karena zaman yang semakin modern dan pemuda-pemudi bangsa seakan melupakan nilai luhur bangsa, maka dari itu Ilmu Komunikasi UAI berusaha untuk tidak pernah absen memperingati Hari Sumpah Pemuda setiap tahunnya. Harapan ke depannya, kita sebagai pemuda harus mampu menumbuhkan rasa cinta kita terhadap bangsa karena kitalah yang akan meneruskan Indonesia di masa mendatang.
“Apalagi di ilmu komunikasi, kita adalah orang yang menyampaikan informasi. Kita harus
jadi pemuda yang benar-benar memperbaiki bangsa kita. Karena kita ini adalah bibit-bibit yang bisa merubah bangsa ini lebih baik, bukan untuk menjajah,” tutup Aya.
JReporter: Sherly Ayu Ravenika Editor: Safa Desain: Hermita Tri Pusparini Foto: Dokumentasi KOMIK
 deCODE Magazine 39


















































































   35   36   37   38   39