Page 43 - Book8-CBA.TI_Neat
P. 43

secara  sungguh-sungguh  dalam  melakukan  strategi  pengelolaan  investasi  teknologi
                   informasi di sebuah perusahaan.



                   VAL U E - OP T I M I Z E D  F RAM EW O RK


                   Dalam kenyataan sehari-hari, sangat jarang perusahaan berada dalam kondisi yang ideal
                   seperti  yang  dimaksud  di  atas.  Proses  menuju  pada  terciptanya  governance  tersebut
                   biasanya  secara  evolusi  dilalui  oleh  perusahaan  dalam  beberapa  tahap  yang  kerap
                   diistilahkan sebagai proses ”pematangan” atau maturity process. Berpegang pada standar
                   IT  Governance  yang  diperkenalkan  oleh  Information  System  Audit  and  Control
                   Association (ISACA) yang dikembangkan dengan menggunakan teori Capability Maturity
                   Model  (CMM)  dari  Software  Engineering  Institute  (SEI),  proses  pematangan  IT
                   Governance  dilakukan  melalui  lima  tahap (level).  Kerangka  yang  diberi  nama  ”Value-
                   Optimized Framework” ini berusaha untuk melihat kematangan tata kelola (governance)
                   perusahaan  dari  dua  sisi  utama,  yaitu  manajemen  portofolio  investasi  (portfolio
                   management)  dan  keberadaan  indikator  untuk  mengukur  kinerja  (performance
                   measurement). Adapun kelima tahap yang dimaksud memiliki arti sebagai berikut:

                       1.  Pada tahap awal ini yang dijadikan fokus untuk mengembangkan governance
                          lebih pada aktivitas internal perusahaan, yang masing-masing dilakukan oleh
                          sebuah fungsi organisasi. Dengan kata lain, ukuran kinerja perusahaan dilihat
                          dari  seberapa  jauh  beragam  aktivitas  internal  memenuhi  standar  yang  telah
                          ditentukan  oleh  manajemen.  Sementara  itu,  terkait  dengan  permasalahan
                          manajemen  portofolio  investasi,  manajemen  masih  dalam  fase  dini,  dimana
                          mulai ditanamkan keperdulian mengenai pentingnya aspek ini.

                       2.  Pada  tahap  kedua  ini,  fokus  pengukuran  kinerja  mulai  ditekankan  pada
                          aktivitas  atau  proses  lintas  departemen.  Yang  menjadi  ukuran  utama  pada
                          proses  lintas  fungsi  ini  adalah  outcome  atau  output  yang  dihasilkan  oleh
                          serangkaian proses tersebut, terutama dilihat dari sisi customer atau pelanggan
                          dari rangkaian proses tersebut. Adapun dalam kaitannya dengan manajemen
                          investasi,  pimpinan  perusahaan  mulai  memahami  dan  menetapkan  baku
                          standar  tata  kelola  investasi  teknologi  informasi  di  perusahaan  yang  harus
                          ditaati oleh segenap sumber daya manusia yang ada.


                       3.  Pada  tahap  selanjutnya,  perusahaan  mulai  mengkonsentrasikan  diri  untuk
                          melibatkan  dan  mengukur  performansi  sejumlah  proses  eksternal  yang
                          terintegrasi  dengan  beragam  rangkaian  proses  internal.  Pada  saat  yang
                          bersamaan, manajemen perusahaan telah secara penuh menerapkan tata kelola
                          investasi portofolio proyek teknologi informasi secara penuh dan menyeluruh.

                       4.  Pada tahap keempat, domain kinerja proses ditingkatkan secara lebih luas lagi,
                          yaitu  menyangkut  keseluruhan  proses  perusahaan  yang  telah  diintegrasikan
                          dengan  seluruh  rangkaian  proses  yang  dimiliki  oleh  para  mitra  bisnis,  baik
                          yang berfungsi sebagai pemasok (supplier), vendor, lembaga keuangan, dan
                          mitra  strategis  lainnya.  Konsep  manajemen  terintegrasi  seperti  supply  chain
                          management  dan  customer  relationship  management  merupakan  beberapa
                          contoh dari teori yang dapat diterapkan dalam format ini. Sementara itu di sisi
                          manajemen investasi, telah terjadi proses optimalisasi atau perbaikan terhadap




                                                           43
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48