Page 86 - Demo
P. 86
81
Rencana pembangunan TPS3R, warga disekitar merasa tidak berkenan, mereka khawatir sampah-sampah akan berdatangan ke permukiman dan mendatangkan bau, kotor dan kumuh.
Kawasan Cipanyir merupakan perbatasan Kelurahan Cipedes Kecamatan Cipedes dan Kelurahan Panyingkiran Kecamatan Indihiang, memiliki tingkat kepadatan bangunan yang cukup tinggi yang berada di sepanjang sempadan Sungai Ciloseh. Kondisi Sungai yang kotor dengan sampah dan air limbah terutama limbah rumah tangga karena permukiman ini tidak memiliki sistem pengolahan limbah yang memadai.
Kondisi rumah yang tidak layak huni dengan kepadatan yang sangat tinggi, tidak adanya sistem pengelolaan persampahan serta tidak adanya penyediaan air minum yang layak. Warga yang tinggal di sempadan sungai mayoritas adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang berprofesi sebagai buruh / pekerja. Tidak adanya ruang terbuka hijau maupun ruang terbuka public yang bisa dinikmati warga.
Kondisi drainase lingkungan yang tidak layak dan tersumbat serta kondisi jalan lingkungan yang buruk, dan sebagian besar warga tidak memiliki sertifikat lahan maupun IMB merupakan gambaran kekumuhan dari Kendala lain muncul pada
saat rencana pembangunan TPS3R, warga disekitar merasa tidak berkenan, mereka khawatir sampah-sampah akan berdatangan ke permukiman dan mendatangkan bau, kotor dan kumuh. Serangkaian sosialisasi dilakukan oleh Pokja PKP Kota Tasikmalaya untuk meyakinkan masyarakat tentang kemungkinan- kemungkinan dampak yang akan terjadi dan merumuskan kesepakatan solusi yang disepakati. Program KOTAKU berhasil mengubah kawasan kumuh menjadi bersih dan tertata lewat pembangunan skala kawasan Cipanyir. Kawasan tersebut dapat terbangun berkat dukungan dari seluruh
MERANGKAI KOTA - LEWAT KATA