Page 107 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 107

di  Desa   Fatumnasi-Kuanoel.  Semuanya
                berhasil kami usir, terakhir tahun 2006.
            SM: Apa yang mendorong orang Mollo bersatu
                untuk mengusir perusahaan tambang?
            MA: Kami tak mau kehilangan identitas orang Mollo.
                Marga-marga orang Mollo berasal dari gunung
                batu, yang disebut Fautkanaf. Kami mengenal
                fautkanaf,  haukanaf dan  oekanaf. Atau batu
                nama, kayu nama dan air nama. Orang Timor
                atau Atoen meto memiliki Kanfatun, nama yang
                diperoleh dari batu tempat leluhur berasal
                dan merupakan akar dan batang dari pohon
                keluarga. Ritus-ritus adat kami ada di sekitar
                gunung batu, kayu atau hutan, dan sumber
                air. Asal-muasal leluhur kami, adat kami
                akan hilang ketika gunung batu dihancurkan,
                hutan dan sumber air dirusak. Perempuan, ibu
                seperti saya, paling menderita, karena kami
                yang bertanggung jawab menyediakan air dan
                makanan untuk keluarga.
            SM: Jadi, perempuan lah yang paling menentang
                perusakan   alam?  Apa   yang   dilakukan
                perempuan Mollo untuk menyelamatkan alam
                dan identitas adatnya?
            MA: Iya. Sebab alam itu seperti tubuh perempuan.
                Alam menyediakan segalanya bagi manusia
                sehingga kami bisa tanam, kami ambil air
                untuk menyiram tanaman, untuk memasak.
                Perempuan menyediakan pangan keluarga.
                Saat alam rusak, kami paling susah. Air yang
                semula dekat dicemari limbah tambang,
                sehingga kami harus berjalan makin jauh
                mendapatkan air. Lahan pertanian longsor


                                                      107
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112