Page 112 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 112
yang bisa kami buat. Kami tak akan menjual
apa yang tidak bisa kami buat. Kami tak akan
menjual lahan, sungai, hutan, gunung, dan air.
Kami harus menata produksi dan konsumsi
kami.
SM: Bagaimana Mama dan kawan-kawan
melakukan pemulihan alam, menata produksi
dan konsumsi?
MA: Lewat organisasi, kami orang Mollo bersatu,
dan menyatukan perjuangan dengan orang
Amanuban dan Amanatun. Kami bikin lopo
bersama di lokasi batu Naususu, yang kini
menjadi tempat pertemuan adat, tempat belajar
kami. Tiap dua tahun kami berkumpul di sana,
mengadakan Festival Ningkam Haumeni, untuk
terus merayakan perjuangan. Kami mengingat
kembali perjuangan, bertukar pengalaman
antar desa, antar suku di Kabupaten Timor
Tengah Selatan. Kami juga bikin fanu. Kami
membentuk kelompok perempuan penenun
dan kelompok pertanian organik serta
kelompok ternak. Kami melakukan penghijauan
di sekitar sumber air dengan tanaman asli, dan
membangun lumbung-lumbung pangan untuk
menghadapi paceklik dan musim yang makin
tak menentu. Kami kembali menanam pangan
lokal, seperti sorgum dan jenis lainnya. Kami
juga memperbanyak pewarna alami untuk
tenun.
Kelompok tenun dan kelompok tani
kami makin banyak, tapi perjuangan kami
masih panjang, termasuk memperluas hutan
untuk perlindungan mata air. Kami tak bisa
112

