Page 37 - KLIPINGBELMAWA16112019PAGI
P. 37

Kemendikbud memberikan kuota kepada sekolah untuk mengajukan siswanya sesuai dengan akreditasi sekolah. Sekolah yang terakreditasi A sebanyak 40 persen, sekolah terakreditasi B sebanyak 25 persen, dan sekolah terakreditasi C sebanyak 5 persen.
Penerimaan untuk SNMPTN juga tidak hanya berdasarkan nilai yang rapot, siswa yang berprestasi di luar kegiatan akademik juga berpeluang diajukan oleh pihak sekolah.
Sementara untuk seleksi SBMPTN, Kemendikbud kembali melakukan melalui sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Perbedaan pelaksanaan, UTBK pada tahun ini adalah ujian hanya bisa dilakukan satu kali.
Perubahan ini dilakukan setelah evaluasi sistem UTBK pada tahun ini yang menggunakan ujian lebih dari satu kali. Menurut Nasih, perubahan ini dilakukan karena tidak ada peningkatan nilai ujian, justru malah cenderung menurun.
UTBK bakal digelar sesuai dengan jurusan yang akan diambil yakni saintek, soshum, dan campuran (IPA-IPS).
Baca: Saksi Wanita Ungkap Mahasiswa Taman Siswa Palembang Tewas Kesakitan: Kejang, Pegang Alat Vital
"Ada beberapa perbedaan dibanding tahun sebelumnya, yang pertama bahwa UTBK setiap peserta hanya diperbolehkan mengikuti tes satu kali. Kalau tahun ini (2019) adalah dua kali. Kalau 2020 tesnya hanya diberi kesempatan satu kali," ungkap Nasih.
Perbedaan pelaksanaan UTBK pada 2020 mendatang, adalah waktu tes yang tidak lagi dilaksanakan pada Sabtu-Minggu. Melainkan selama tujuh hari berturut-turut yang dibagi dalam dua sesi.
"Prosesnya adalah untuk tes tujuh hari itu, pagi satu sesi baik saintek, soshum, campuran, kemudian siangnya kita akan satu putaran tes," ucap Nasih.
Waktu pelaksanaan UTBK untuk saintek dan soshum selama 180 menit, sementara campuran selama 225 menit.
Bagi yang hanya membayar satu kelompok, soshum saja atau saintek saja, membayarnya tetap, tidak ada kenaikan, yakni Rp 200 ribu.


































































































   35   36   37   38   39