Page 109 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 109

      Chapter Eight
      Kepulan asap abu2 dari dapur rumah
Pembakal Sada dipagi buta itu sudah terlihat
keluar membubung tinggi lewat sela2 atap
Sirapnya.
Aroma Kuah
‘Buras’
tercium
menyengat hidung. Sedari pukul empat dinihari
Bu Sabiah sudah sibuk ditungku dapurnya
meyiapkan makanan Khas Negara ‘Buras’ buat
Hajatan Selamatan ‘AKAD NIKAH’ siang nanti
habis bubaran Hari Pasar Senen.
“Bangun Nyai”, Senggol Bu Sabiah pada
Nyai yang ketiduran pulas disamping tungku di
atas tikar penuh dengan tumpukan daun pisang
pembungkus buras, “Bantuin Mama, masukin
Buras yang tadi malam sudah kamu bungkus
kepanci biar dimasak sekarang”.
















































































   107   108   109   110   111