Page 189 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 189

ujung Batang hanyut yang hampir menabrak
jukung Mbran.
“Innalillah”, Mbran tersentak, tak sadar
kalau Jukungnya sudah miring kekiri, air sungai
Kapuaspun masuk ke jukung, sampannya sudah
separo terisi air, hampir tenggelam.
“MasyaAllah Mbran”, “Tengelam kita”,
Mahaji Fatmah yang ketiduran kaget terbangun.
Mbran yang malang melintang disungai
dengan perahunya, sudah piawai mengahadapi
segala suasana, secepat kilat Mbran memutar
kemudi dayungnya, mengibas dan menghalau
batang hanyut. Mbran melompat ke batang
berpegangan di sisi sampan, dengan kaki sebelah
di jepitkan ke sela sisi sampan disambarnya
batang dengan dua tangan dan batangpun
tertahan. Mbran tangkap batang itu dan
jukungpun terhempit diam, tersangga batang.
Jukung aman tak tenggelam, batang bermanfa’at
buat pegangan.















































































   187   188   189   190   191