Page 400 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 400
“Ketika terjadi huru-hara di ibukota
Majapahit, Putri Pasai pergi ke tempat adiknya
Raja Bungsu di Ampel gading. Penduduk desa-
desa sekitar memohon untuk dapat masuk Islam
kepada Raja Bungsu, tetapi Raja Bungsu sendiri
merasa perlu meminta izin terlebih dahulu
kepada Raja Majapahit tentang proses islamisasi
tersebut. Akhirnya Raja Majapahit berkenan
memperbolehkan
penduduk
untuk
beralih
kepada agama Islam. Petinggi daerah Jipang
menurut aturan dari Raja Majapahit secara rutin
menyerahkan hasil bumi kepada Raja Bungsu.
Petinggi Jipang dan keluarga masuk Islam”.
“Raja Bungsu beristrikan puteri dari
petinggi daerah Jipang tersebut, kemudian
memperoleh dua orang anak, yang tertua
seorang perempuan diambil sebagai istri oleh
Sunan Kudus, sedang yang laki-laki digelari
sebagai Pangeran Bonang. Raja Bungsu sendiri
disebut sebagai Pangeran Makhdum”.