Page 53 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 53
Chapter Four
====Lima Tahun Kemudian 1942====
“Bismillah”, Dengan menyebut nama
Allah dalam hatinya, Mbran melangkah penuh
gairah, seusai mengusap batu nisan Bidadari
Bundanya yang dikubur tepat didepan gubuk
reotnya dari kajang (anyaman bambu).
“Aku pergi Ibu”, “Selamat Tinggal Ibu”,
“Do’akan Anakmu Selalu Ibu”, bibir Mbran
mengucap.
“Hayya Allal Falah”.....”Marilah Menuju
Kemenangan”, Alunan suara Azan Magrib yang
terdengar sayup2 dari Masjid Jami Desa Negara
itu mengiringi langkah Mbran menuju tepi kali
Sungai Negara (anak Sungai Barito) untuk