Page 146 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 146

      Chapter Eleven       Sorot tajam namun lembut dari kedua bola mata Mbran, menatap jauh ke dalam keheningan arus Sungai Negara, menyapa gelap dan hitam bebatuan tak bercahaya yang bermunculan dipasang surut malam. Mata tajamnya awasi remang2 cahaya rembulan yang terselip masuk disela2 bolongan dinding Kajang Gubuk Reotnya. Pucuk-pucuk degup waktu semakin larut menghantar, yang tak terasa sudah hampir tengah malam, tapi Mbran masih terlena bergumul dengan keheningan syahdu malam bulan Purnama. 


































































































   144   145   146   147   148