Page 322 - KAYA atau MATI...Mbran 1927-2011
P. 322

panen padi. Mereka juga menjual air yang berasal dari sumur bor milik Haji Romli, dijual ke kota, ke perusahaan kecap, toko-toko dan rumah-rumah penduduk dengan harga Rp 2,50 untuk 21 pikul. Ada pula yang berjualan kembang dan kambing. Bagi pendatang dari Bima dan orang- orang Bali yang diasingkan mengusahakan kacang dan jahe. Sedangkan orang-orang yang datang dengan perahu dari pasar ikan membawa ikan dan mangga Indramayu. Sepulangnya dari Tanah Abang membawa rumput untuk makan kuda. Akan tetapi mata pencarian semacam itu tidak dapat bertahan, karena perkembangan penduduk yang sangat pesat, terutama setelah urbanisasi dari daerah-daerah lain di Indonesia berdatangan ke Jakarta. Kampung Tanah Abang tidak luput menjadi sasaran para pendatang yang ingin mengadu nasib di Tanah Abang. Mata pencarian mereka sekarang beralih menjadi 


































































































   320   321   322   323   324