Page 14 - 1st Sound Allah adzim Pusara Lebu Raya Anak
P. 14

tapi ia tak mampu, matanyapun ber-kunang2
antara pandangan buram oleh kucuran hujan
dimatanya
serta
penglihatan
sayup oleh
perasaan sakit dan nyeri di kepalanya, di
usapnya perlahan kedua kelopaknya, namun tak
terasa tangannya menyentuh bibir pucat
kedinginan, dan
diantara
kilauan
cahaya
halilintar Mbran melihat remang2 warna merah
yang keluar dari mulutnya.
“Ahh..................keluar lagi..........darahku”.
Mbran mengerutu.
“Aku harus
bisa sampai
kesana
secepatnya.....Kalau tidak?.....”,
Belum selesai Mbran menggumam, tak
terasa kakinya melangkah bagai kena sihir,
kekerasan hati serta spirit yang masih ia miliki,
menuntun kedua kakinya untuk terus melangkah
dan melangkah, guyuran hujan lebat...gemuruh
suara petir... serta kilauan halilintar itu makin
memacu semangatnya untuk terus melangkah,
sampai akhirnya tangannya menyentuh pagar






































































   12   13   14   15   16