Page 236 - 1st Sound Allah adzim Pusara Lebu Raya Anak
P. 236
Baebyh menatap tajam sampan yang
didayung Mbran yang semakin menjauh dan
menghilang di tikungan sungai, namun kakinya
masih terpaku diam berdiri dipinggiran sungai
seakan enggan melangkah.
Seketika sekujur badan Baebyh menggigil
gemetaran, segumpal cahaya kuning sekilas
melintas cepat di atas kepalanya, iapun berlari
kencang kearah pepohonan Nangka yang
tumbuh rindang dihalaman rumah Mantri
Dingin, namun gumpalan cahaya kuning itu terus
mengejarnya, membuatnya lemas lunglai dan
jatuh terbaring pingsan dibawah pohon nangka
itu.
“Astagfirullah”, “Kenapa nak?”, teriak
Mahaji Fatmah dari balik jendela ketika melihat
Baebyh yang jatuh terbaring di tanah dibawah
pohon nangka.
“Tolooong”, ujar Mahaji Fatmah sambil
berlari menghampiri Baebyh yang tak sadarkan
diri.