Page 276 - 1st Sound Allah adzim Pusara Lebu Raya Anak
P. 276

tanjakan Jembatan. Sekilas Baebyh menatap ke
Arus air deras yang bergeriak dibawah jembatan.
“MasyaAllah Ka”, Baebyh terkesima,
“Airnya sudah pasang dalam”, “Mudah2an
jukung kita nggak larut dibawa air pasang“, ujar
Baebyh sambil naik diboncengan.
Mbran hanya terdiam tanpa menjawab
sepatah katapun karna mata dan pikirannya
selalu tertuju tajam pada Bangunan Rumah
Tradisional Banjar yang berdiri megah besar
persis diseberang ujung jembatan turunan jalan
disetiap malam sa’at mereka lewat di jembatan
ini. “Mudah2an
Allah
memberiku
rezeqi
sehingga suatu sa’at nanti aku bisa memiliki
rumah seperti Rumah Banjar itu”, Do’a dan
harapan Mbran selalu setiap kali mereka
menuruni jembatan Kuin Selatan ini.
Hanya sekitar lima menit perjalanan
dengan sepeda, mereka sudah sampai di
samping ‘Langgar Nur Faizien’ tempat Mbran
menambatkan Jukungnya untuk menyeberang











































































   274   275   276   277   278