Page 96 - 1st Sound Allah adzim Pusara Lebu Raya Anak
P. 96

Mbran emang agak pelupa belakangan
ini. Akibat benturan belakang kepala yang
dideritanya. Lumuran darah Mbran di Lantai
Marmer “Hitam,,,Putih” Emperan Toko “Firma
Darham” sebagai saksi bisunya, serta bercakan
“Darah kering” yang masih melekat dibaju
Warisan Alhamarhum Abahnya yang dipakainya
malam
itu sebagai
“Titik2
Bercak Peta
Guidance” untuk “Revenge” and “The Day of
Reckoning” alias “Pembalasan”, alasannya.
Baju satu2nya yang ia punya itu sudah
lapuk dan nyunyut, kalau dicuci dan kucek2
keras agar darah keringnya hilang pasti baju itu
akan koyak dan sobek. Mbran sangat sayang
sekali baju ‘Peninggalan itu’...,
”Pengganti Wujud Ayahandanya yang tak
pernah ia Tatap Mata dan Tak Akan Pernah
Nampak Sepanjang Masa”.
Mbran
setiap
ia akan
menutup
kedua
Baju itu tertatap jelas di bola mata hitam
kelopaknya, karna baju itu tergantung tepat







































































   94   95   96   97   98