Page 144 - Buku Paket Kelas 12 Sejarah Indonesia
P. 144
Sumber: Atlas Nasional Indonesia, a Bakosurtanal, 2011
Gambar 4.9 Puskesmas
bentuk Puskesmas yaitu Tipe A, B dan
C. Kegiatan Puskesmas saat itu dikenal
dengan istilah ’Basic’. Ada Basic 7,
Basic 13 Health Service yaitu : KIA,
KB, Gizi Mas, Kesling, P3M, PKM, BP,
PHN, UKS, UHG, UKJ, Lab, Pencatatan
dan Pelaporan. Pada tahun 1969, Tipe
Puskesmas menjadi A dan B. Pada
tahun 1977 Indonesia ikut menandatangi
kesepakatan Visi: ”Health For All By
The Year 2000”, di Alma Ata, negar
bekas Federasi Uni Soviet, pengembangan
dari konsep ”Primary Health Care”.
Tahun 1979 Puskesmas tidak ada pen’tipe’an dan dikembangkan piranti manajerial perencanaan dan penilaian Puskesmas, yaitu ’Micro Planning’ dan Stratifikasi Puskesmas.
Pada tahun 1984 dikembangkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), yaitu pengembangan dari pos penimbangan dan kurang gizi. Posyandu dengan 5 programnya, yaitu KIA, KB, Gizi, Penanggulangan Diare dan Imunisasi. Posyandu bukan saja untuk pelayanan balita tetapi juga untuk pelayanan ibu hamil. Bahkan pada waktu-waktu tertentu untuk promosi dan distribusi Vitamin A, Fe, Garam Yodium, dan suplemen gizi lainnya. Bahkan, Posyandu saat ini juga menjadi andalan kegiatan penggerakan masyarakat (mobilisasi sosial) seperti PIN, Campak, dan Vitamin A.
Perkembangan Puskesmas menampakan hasilnya pada era Orde Baru, salah satu indikatornya adalah semakin baiknya tingkat kesehatan. Pada sensus 1971 hanya ada satu dokter untuk melayani 20,9 ribu penduduk. Sensus 1980, menunjukkan bahwa satu tenaga dokter untuk 11,4 ribu penduduk.
C. Integrasi Timor-Timur
Sumber: Deppen, 1975
Gambar 4.10 Guntingan berita tentang referendum di Timor-Timur
136 Kelas XII SMA/MA