Page 258 - Buku Paket Kelas 8 IPS
P. 258

               Karena membela rakyat Indonesia, banyak tokoh dihukum dan dibuang pemerintah kolonial Belanda, seperti Sukarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan sebagainya. Mereka tidak gentar dengan hukuman yang dijatuhkan tersebut. Keberanian mereka pantas ditiru pemuda masa kini. Untuk membela kebenaran dan keadilan, kalian tidak perlu takut dengan berbagai hambatan dan tantangan.
Selain lima organisasi di atas, kalian dapat menemukan berbagai organisasi pada masa pergerakan nasional. Sebagai contoh, pada tahun 1935 berdiri Parindra (Partai Indonesa Raya) dengan beberapa tokoh seperti M Husni Thamrin, R Sukardjo, R Panji Suroso, dan Mr Susanto. Gerindo (Gerakan Indonesia) didirikan di Jakarta pada bulan April 1937. Pemimpinnya adalah mantan pimpinan Partindo yang dibubarkan tahun 1937, seperti Amir Syarifuddin, Mr. M. Yamin, Mr. Sartono, dan Dr. A.K. Gani.
Golongan nasionalis mencoba menggunakan Volksraad sebagai media perjuangan nasional. Dengan tujuan memperkuat wakil-wakil bangsa Indonesia, tahun 1930. Husni Thamrin membentuk Fraksi Nasional. Pada tahun 1936, seorang anggota Volksraad, Sutarjo mengajukan petisi menuntut kemerdekaan Indonesia dalam masa 10 tahun. Petisi ini kemudian dikenal dengan nama Petisi Sutarjo. Petisi tersebut ditolak Belanda dengan alasan bangsa Indonesia belum siap untuk merdeka.
Wawasan
Pada masa pergerakan nasional juga berkembang organisasi yang sangat berpengaruh, yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI). Cikal bakal PKI adalah Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) yang didirikan oleh Henk Sneevelt (orang Belanda) pada tahun 1914 di Semarang. Partai Komunis Indonesia didirikan tanggal 23 Mei 1920, diketuai oleh Semaun. PKI melakukan perlawanan pertama dengan menggunakan kekuatan senjata tahun 1926. Perlawanan tahun 1926 kurang terkonsolidasi, sehingga justru menyebabkan tokoh-tokohnya ditangkap dan diasingkan ke luar negeri. Perlawanan ini juga merugikan pergerakan nasional lainnya. Akibat perlawanan tersebut, Belanda semakin menekan aktivitas pergerakan kebangsaan.
Para pejuang pergerakan nasional kecewa, dan tidak terlalu berharap kepada Volksraad. Pada tahun 1939, dibentuk federasi/gabungan dari beberapa organisasi politik yang disebut Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Semboyan GAPI yang terkenal adalah “Indonesia Berparlemen”.
      246 Kelas VIII SMP/MTs
        RENUNGKAN



























































































   256   257   258   259   260