Page 48 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 48
memperhatikan hal tersebut.
Di manapun kita berada dan di manapun orangtua kita, perihal kita sebagai anaknya tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Jika kita melakukan hal-hal yang buruk, maka orangtua kita tetaplah terkena dampak buruknya. Maka melakukan yang baik dan meninggalkan yang buruk merupakan perwujudan perilaku bakti kita kepada orangtua.
“Meskipun ayah bunda telah meninggal dunia, bila akan melakukan sesuatu yang baik, wajib selalu mengingat bahwa dengan hasil pekerjaannya itu dapat memuliakan nama baik ayah bundanya. Bila akan melakukan sesuatu yang tidak baik, wajib selalu mengingat bahwa hasilnya dapat memalukan ayah bundanya”. (Liji. X: I.I.17)
h. Menjaga Kesehatan Jasmani dan Rohani
Orangtua akan sangat cemas dan khawatir bila kita sakit, terluka atau badan “kumuh”, dan tidak terawat. Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan jasmani, jangan sampai sakit, terkilir, dan terluka.
Secara jasmani kita mendapatkan hidup dari kedua orangtua. Rambut dan kulit diterima dari ayah-bunda. Ini adalah warisan yang paling berharga dari mereka, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan merawatnya sehingga tidak luka dan rusak. Jangan sampai kelalaian kita membuat badan kita terluka, karena hal itu akan membuat orangtua kita cemas.
Orangtua juga akan malu apabila tingkah laku kita tidak baik. Perilaku yang baik ini menunjukkan moralitas yang sehat. Perilaku baik yang dimaksud harus dilakukan sampai akhir hayat
i. Konsistensi Laku Bakti
Pada dasarnya, orangtua menyayangi anaknya dengan sepenuh hati. Maka selayaknyalah seorang anak berbakti kepada orangtua. Namun karena satu dan lain hal bisa saja orangtua membenci anak. Dalam kondisi seperti ini, anak tetap wajib berbakti kepada orangtuanya.
42 Kelas XI SMA/SMK