Page 76 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 76
itu, Aku sebagai orang yang kemudian tidak akan memperolehnya.
Bila Tian tidak hendak memusnahkan kitab-kitab itu, apa yang dapat dilakukan orang-orang Negeri Kuang atas diriku”. (Lunyu IX: 5).
Karena keadaan makin menggenting, Zilu akan melawan dengan kekerasan. Nabi bersabda, “Bagaimana orang yang hendak menggemilangkan Cinta Kasih dan Kebenaran dapat berbuat demikian? Bila Aku tidak menerangkan tentang Kesusilaan dan Musik, itu kesalahanku. Tetapi bila Aku sudah mengabarkan akan ajaran para Raja Suci Purba dan mencintai yang kuno itu, lalu tertimpa kemalangan, ini bukan kesalahanku, melainkan Firman. Marilah menyanyi. Aku akan mengiringimu!”
Zilu mengambil kecapinya, lalu memetiknya sambil menyanyi bersama. Setelah menyanyi tiga bait, orang-orang Negeri Kuang sadar akan kesalahannya. Pemimpinnya maju menghadap Nabi Kongzi memohon maaf dan selanjutnya membubarkan diri, bahkan ada beberapa orang yang mohon menjadi murid Nabi Kongzi.
4. Di Negeri Song
Ketika Nabi Kongzi dan murid-murid sampai di Negeri Song, Sima Huantui sedang memperkerjakan rakyatnya secara paksa untuk membangun kuburan batu yang besar dan megah sebagai persiapan kelak ajalnya tiba. Sudah tiga tahun pekerjaan itu dilaksanakan dan belum selesai juga. Banyak pekerja menjadi lemah dan sakit. Nabi sangat prihatin dan menyesali perbuatan itu.
Di Negeri Song banyak anak-anak muda mohon diterima sebagai murid, bahkan Simaniu adik Sima Huantui juga menjadi murid Nabi. Hal ini menjadikan Sima Huantui tidak senang, ajaran yang diberitakan nabi dianggap membahayakan kedudukannya. Maka Huantui menyuruh orang-orangnya mengganggu pekerjaan nabi, bahkan berusaha mencelakakannya.
Suatu hari Nabi memimpin murid-muridnya melakukan upacara dan ibadah, Huantui menyuruh orang-orangnya memotong pohon dan merobohkan pohon besar di dekatnya. Murid-murid melihat perbuatan orang-orang itu menjadi cemas dan ketakutan serta akan melarikan
70 Kelas XI SMA/SMK