Page 67 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama HIndu dan Budi Pekerti
P. 67

        Sad Atatayi terdiri dari kata sad dan atatayi. Sad berarti enam dan atatayi berarti cara melakukan pembunuhan. Dengan demikian, sad atatayi berarti enam cara untuk melakukan pembunuhan. Sesungguhnya Veda sebagai kitab suci umat Hindu memberikan tuntunan tentang Ahimsakarma, yaitu larangan untuk untuk melakukan pembunuhan terhadap sesama makhluk hidup dengan motivasi balas dendam dan kemarahan. Dalam ajaran Ahimsakarma, membunuh manusia ataupun membunuh seekor semut berarti melakukan karma buruk yang pasti akan dipetik buahnya di kemudian hari.
DalamKitab disebutkanbahwarusa-rusayangsedangmerumputdilapangan yang hijau, ikan-ikan yang sedang berenang di telaga yang jernih dipanah dan dipancing oleh manusia untuk alasan kesenangan dan kesehatan. Akibat dari semua itu, tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang terhindar dari penyakit. Penyakit yang dimaksud adalah penyakit dengan kualitas rendah ataupun dengan kualitas tinggi yang bisa menguras banyak biaya.
C. Bagian-Bagian Sad Atatayi
1. Agnida
Agnida adalah cara membunuh orang dengan cara membakar rumahnya sehingga juga membakar orangnya, seperti pencuri yang tertangkap kemudian di bakar hidup-hidup, orang yang ada dalam rumahnya mati terpanggang. Para teroris yang melakukan pengeboman termasuk dalam kelompok Agnida.
Contoh cerita tentang Agnida yang patut direnungkan untuk diambil hikmahnya dapat ditemukan dalam kisah Mahabharata, yang kisah singkatnya sebagai berikut:
“Pada suatu ketika, Duryadana mengundang Kunti dan Panca Pandawa untuk berlibur. Di sana mereka menginap di sebuah rumah yang sudah disediakan oleh Duryadana. Duryadana mempunyai niat jahat untuk membakar rumah yang dihuni Panca Pandawa
pada malam hari. Bima diberitahu
oleh Widura bahwa rumah tempat
menginap ibu Kunti dan Panca Pandawa
akan dibakar oleh Duryadana di malam
hari. Kemudian, dibuatlah terowongan
agar dapat menyelamatkan diri. Ketika
malam hari, rumah tempat Dewi Kunti
danPancaPandawamenginapdibakar. Sumber:http://www.kidnesia.com/var/
Dewi Kunti dan Panca Pandawa dapat gramedia/storage/images/kidnesia2014 menyelamatkan diri ke hutan melalui Gambar 4.1 ilustrasi menyelesaikan masalah
 terowongan.”
dengan musyawarah
 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
61
          














































































   65   66   67   68   69