Page 98 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama HIndu dan Budi Pekerti
P. 98

        4. Manusa Yajña
Manusa yajña adalah pengorbanan untuk manusia, terutama bagi mereka yang memerlukan bantuan. Umpamanya ada musibah banjir dan tanah longsor. Banyak pengungsi yang hidup menderita. Dalam situasi begini, umat Hindu diwajibkan untuk melakukan Manusa yajña dengan cara memberikan sumbangan makanan, pakaian layak pakai, dan sebagainya. Bila perlu terlibat langsung untuk menjadi relawan yang membantu secara sukarela. Dengan demikian, memahami Manusa yajña tidak hanya sebatas melakukan serentetan prosesi keagamaan, melainkan juga kegiatan kemanusiaan seperti donor darah dan membantu orang miskin juga termasuk Manusa yajña.
Namun, Manusa yajña dalam bentuk ritual keagamaan juga penting untuk dilaksanakan. Karena sekecil apapun sebuah yajña dilakukan, dampaknya sangat luas dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Umpamanya, kalau kita melaksanakan upacara potong gigi, maka semuanya ikut terlibat dan kena dampak. Untuk upacara Manusa yajña, agama Hindu mengajarkan agar dilakukan dari sejak dalam kandungan seorang ibu. Tujuan pelaksanaan manusa yajña adalah untuk membayar leluhur (Pitra Rna) yang telah membantu kita disaat membutuhkan pertolongan, juga untuk penyucian diri.
5. Bhuta Yajña
Bhuta yajña adalah korban suci yang tulus ikhlas tanpa pamrih kepada makhluk bawahan (para bhuta), termasuk para bhuta sekala maupun niskala yang ada di sekitar kita. Para bhuta ini cenderung menjadi kekuatan yang tidak baik, suka mengganggu. Tujuan pelaksanaan Bhuta yajña adalah untuk membayar hutang yang kita memiliki kepada para bhuta seperti alam semesta, makhluk hidup, yang merupakan ciptaan Sanghyang Widhi. Jadi Bhuta yajña yang kita laksanakan untuk membayar hutang kepada Sang Hyang Widhi (Dewa Rna).
D. Bentuk Pelaksanaan Yajña
Dalam berbagai bentuk yajña dan nilai-nilai simbolisnya ditemukan dalam Bhagavadgita Bab IV pasal 23 sampai 30. Dalam kitab ini disimpulkan bahwa pengorbanan adalah tiap-tiap usaha yang berakibat mengurangi rasa keakuan dan mengurangi nafsu rendah semata-mata untuk mewujudkan bhakti kepada Hyang Widhi.
Oleh karena itu, maka bentuk yajña dapat digolongkan ke dalam empat besar, yaitu: Widhi yajña, Druwya yajña, Jnana yajña, dan Tapa yajña.
 92
Kelas VII SMP
          
























































































   96   97   98   99   100