Page 127 - Buku Paket Kelas 6 Agama Katolik
P. 127
c. Penegasan
Berdasarkan uraian guru serta pendapat teman-temanmu, lengkapilah penegasan di bawah ini dengan kata-katamu sendiri!
Suasana sulit, terjepit, dan mengancam, memaksa Petrus menyangkal Yesus, bahkan hingga 3 kali. Ia terpaksa melakukan penyangkalan, dengan berbagai pertimbangan: demi keselamatan pribadi, demi nama baik, dan demi kepentingan diri sendiri.
Setelah Petrus menyangkal, Yesus menoleh dan memandang Petrus. Kisah ini menegaskan bahwa Tuhan menyuarakan kehendak-Nya di dalam hati setiap orang.
Dalam lubuk hati setiap orang, hati nurani bekerja. Ia memberikan perintah untuk melakukan yang baik dan menghindari perbuatan jahat. Hati nurani juga menilai keputusan kita, keputusan itu baik atau jahat.
Santo Paulus sudah mengatakan kepada kita bahwa dalam diri kita ada dua hukum, yaitu hukum Allah dan hukum dosa. Kedua hukum itu saling bertentangan. Hukum Allah menuju kepada kebaikan, sedangkan hukum dosa menuju kepada kejahatan. Santo Paulus menyadari bahwa selalu ada pergulatan antara yang baik dan yang jahat dalam hati manusia (lihat Roma 7:13-26).
Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes artikel 16, antara lain berkata, “Di dalam hati nuraninya manusia menemui suatu hukum yang mengikat untuk ditaati. Hukum yang berseru kepada manusia untuk menjauhkan yang jahat dan memanggil manusia untuk melakukan yang baik. Hukum yang ditanam dalam hati manusia oleh Allah sendiri.”
Petrus menyadari bahwa dirinya telah mengingkari hati nuraninya. Petrus menyadari bahwa tindakannya itu salah. Hati nuraninya menyalahkan. Ia menangis menyesali perbuatannya.
3. Mendalami Alasan Menaati Hati Nurani
Lengkapilah tabel di bawah ini!
Alasan Orang Menaati Hati Nurani
No.
Alasan Menaati Hati Nurani
Akibatnya
1.
Karena sesuai dengan isi hati
Memperoleh ketenangan
2.
Karena meyakini bahwa hati nuraninya benar
Berani bertanggungjawab jika perbuatannya dianggap keliru
3.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
121