Page 139 - Buku Paket Kelas 6 Agama Katolik
P. 139

        Sepekan telah berlalu. Sepulang sekolah, Nina tampak ceria. Ia pulang setengah berlari. Nina langsung menuju dapur: “Bu..., Ibu di mana?” Nina mencari ibunya. “Nina, ibu di tempat jemuran. Ada apa Nina?” jawab ibunya. Nina pun menuju tempat jemuran “Ibu, ada lomba tari tradisional di provinsi! Kepala sekolah meminta Nina mengikuti lomba itu!” kata Nina dengan semangat.
“Syukurlah, ini kesempatanmu Nina. Ibu mendoakanmu. Rajinlah berlatih dan jangan lupa berdoa...” dukung ibunya.
Sejak pengumuman lomba tari tradisional, Nina giat berlatih. Selain ibu yang mendukung dengan doa, Nina pun selalu menyempatkan waktu untuk berdoa.
Hari yang ditunggu telah tiba, Nina didampingi ibu dan gurunya, berangkat ke kota Bandung untuk mengikuti lomba tarian tradisional tingkat provinsi.
Pelaksanaan lomba dimulai. Setelah pembukaan, panitia lomba mulai memanggil peserta demi peserta untuk menampilkan tarian tradisionalnya masing-masing. Beberapa peserta telah menampilkan tarian kebanggaannya. Kini giliran Nina, dengan nomor undian 5, untuk naik ke panggung. Sebelum naik ke atas panggung, Nina menyempatkan diri untuk membuat tanda salib. Dalam hatinya ia minta kepada Tuhan untuk memberkatinya. Nina pun mulai menampilkan tariannya untuk mendapat penilaian dari dewan juri. Di tempat duduknya, ibu bersama guru pendamping mendukung dengan doa. Akhirnya seluruh peserta, yaitu 27 penari, dapat menampilkan tarian tradisional, dan waktu perlombaan telah selesai.
Pada saat pengumuman, dewan juri pun menyebutkan nama juara- juara. Dimulai dari juara harapan III hingga juara II. Nama Nina tak pernah disebut. Nina pun mulai cemas. Hingga akhirnya ia menangis terharu, ketika ibunya memeluknya, seiring dengan terdengarnya nama Nina yang dinyatakan sebagai Juara Pertama. Nina pun naik ke atas pentas bersama para juara lainnya. Pada kesempatan itu, Nina dapat bersalaman dengan Ibu Gubernur, yang memberinya piagam penghargaan, piala dan berbagai hadiah. Nina tidak mengira, jika tarian tradisional yang ia pelajari atas dukungan ibunya, membuat dirinya sebagai juara tingkat provinsi. Di samping beasiswa, Nina pun mendapat tiket wisata ke Pulau Bali bersama ibu dan guru pendampingnya.
Turun dari panggung, Nina menuju ibunya yang telah menunggu. Nina memeluk ibunya “Terima kasih ibu, ibu telah memilihkan jalan yang terbaik untuk Nina” ujar Nina. Ibu pun membisikkan ke telinga Nina : “Berterima kasihlah kepada Yesus, yang mengabulkan doamu, jauh melebihi yang kamu harapkan” Nina pun mengucapkan terima kasih kepada Yesus di dalam hatinya. Nina pun teringat ketika ibunya mengatakan bahwa bakat Nina adalah menari. Meskipun Nina tahu bahwa ibunya tidak pernah melarangnya menyanyi.
*** (Sumber: Mardika, SFK)
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
133
         
























































































   137   138   139   140   141