Page 19 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Kristen dan Budi pekerti
P. 19

   terjawab. Hari itu, anaknya memberikan diri untuk dibaptis, memutuskan hidup baru, dan bertobat untuk kemudian meninggalkan dosa-dosanya.
Tujuh bulan kemudian, sang anak kembali ke Afrika Utara dan menjadi Uskup di Hippo pada usia 41 tahun. Sang anak adalah Agustinus, yang kemudian dikenal sebagai seorang Bapa Gereja yang disegani dan dihormati. Seseorang yang kemudian sangat berpengaruh dalam sejarah gereja. Terima kasih kepada Ibu Monika, yang tidak pernah kehilangan pengharapan dan tak sekalipun putus asa untuk mendoakan anaknya. Pengharapan yang mengubah hal yang sebelumnya mustahil menjadi kenyataan. (Sumber: Augustine of Hippo oleh Peter Brown, 1967).
B. Berharap akan Kedatangan Mesias
Sejak Salomo wafat, kerajaan Israel terpecah dua. Tidak ada lagi raja yang dapat membawa bangsa itu mencapai masa kejayaan seperti pada zaman Daud dan Salomo. Mereka bahkan menjadi tawanan dan dibuang ke Babel. Selama itu, umat Israel menanti-nantikan Allah untuk memulihkan mereka kembali menjadi bangsa yang merdeka dan makmur, seperti yang dinubuatkan oleh para nabi (Yesaya 40:1-2, Mikha 5:1-2). Akan tetapi, harapan mereka tidak juga terwujud. Selepas dari masa pembuangan di Babel, mereka malah mengalami penjajahan dari bangsa Mesir, Syria, serta Romawi. Tidak kurang dari 500 tahun mereka hidup dalam penjajahan bangsa lain. Kehidupan mereka sangat sulit; perekonomian kacau dan kondisi keamanan juga sangat buruk.
Dalam keadaan demikian, umat Israel terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, mereka yang sudah kehilangan harapan dan kepercayaan terhadap janji Allah. Tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk memberontak atau menjadi penjahat yang mengacau keadaan. Kedua, mereka yang masih percaya pada janji Allah dan tetap berpengharapan akan datangnya Sang Mesias yang akan membebaskan mereka dari tangan penjajah.
Bagi bangsa Yahudi, Mesias adalah tokoh yang dinanti-nantikan sebagai penyelamat bangsa Yahudi yang akan membawa kebebasan dari penjajah. Bagi mereka, kedatangan Mesias akan terjadi pada waktu yang tidak terlalu lama lagi.
Dalam kelompok kedua ini, ada seorang bernama Simeon. Lukas menyebut Simeon sebagai “seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel” (Lukas 2:25). Ia dengan setia terus beribadah kepada Tuhan, berdoa, menyembah, dan melayani Tuhan di Bait Allah. Simeon percaya saatnya akan tiba bagi Allah untuk memenuhi janji-Nya. Kepercayaan yang terus dipegang dan dipeliharanya sampai masa tuanya.
Tentu tidak mudah bagi Simeon untuk terus mempertahankan keyakinannya itu. Apalagi di tengah ketidakjelasan nasib bangsanya, juga keadaan fisiknya yang
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
11
                 
























































































   17   18   19   20   21