Page 29 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Kristen dan Budi pekerti
P. 29
kasih mereka terhadap Sari, mereka meminjam uang dari kantor ayah Sari untuk membelikan telepon yang diinginkan Sari. Sari sangat bangga dengan telepon itu, dan segera membawanya ke sekolah untuk diperlihatkan kepada teman- temannya saat istirahat. Tanpa diduga, telepon itu berpindah dari tangan yang satu ke tangan yang lain, dan tepat ketika ada pada tangan Badu, pak Guru masuk ke kelas. “Diam, anak-anak!” hardik pak Guru. Karena terkejut, Badu mencoba memasukkan telepon itu ke kantong celananya, tetapi Badu lupa bahwa kantong celananya sudah berlubang, sehingga telepon itu meluncur bebas ke lantai. Akibatnya, telepon itu mengalami keretakan di bagian atas. Pak Guru menegur Badu yang nampak tergesa-gesa mengambil telepon dan mengembalikannya ke Sari. Dan ketika pak Guru tahu bahwa telepon itu milik Sari, beliau pun menegur Sari agar tidak memamerkan hal-hal yang membuat teman-temannya jadi penasaran. Tentu saja Sari sangat sedih karena teleponnya yang baru ternyata kini rusak. Bagaimana ia menjelaskan hal ini kepada orang tuanya? Sari juga merasa malu karena ditegur oleh pak Guru di hadapan teman-temannya, padahal selama ini ia sering dipuji oleh para guru sebagai siswa yang rajin dan suka membaca.
Sari kini berpikir ulang, mungkin belum saatnya ia memiliki telepon seperti itu, apalagi bila tujuannya hanya untuk dipamerkan kepada teman-temannya. Cerita Sari ini menunjukkan bahwa apa yang diinginkan manusia belum tentu merupakan hal yang dibutuhkannya. Hal ini bisa terjadi karena manusia memiliki keterbatasan dalam memikirkan konsekuensi atau akibat dari keputusannya terhadap dirinya sendiri dan diri orang lain di sekitarnya. Namun, bila kita menyerahkan kepada Tuhan untuk memenuhi apa yang kita butuhkan, tentu Tuhan melakukannya dengan tepat.
Judul pelajaran ini adalah “memilih untuk tidak berputus asa.” Mengertikah kalian bahwa putus asa adalah hal yang harus dihindari? Hidup di dalam kasih Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah adalah hidup yang membawa kita kepada kelimpahan, dan hendaknya ini yang kita pilih, yaitu dengan taat kepada- Nya dan mengasihi-Nya dengan sungguh-sungguh. Bila ini yang kita pilih, tidak ada waktu lagi untuk berputus asa.
E. Menemukan Janji Allah di Mazmur 21 – 30
Lengkapi tabel di bawah ini dengan membuat dua jenis catatan. Pertama, catatlah ayat-ayat mana saja yang mencerminkan keputusasaan si penulis Mazmur di dalam kotak yang bertanda . Kedua, catat juga ayat-ayat mana yang mencerminkan harapan yang dimiliki penulis Mazmur kepada Tuhan di dalam kotak yang bertanda.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
21