Page 91 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
P. 91
Akhirnya, kerja kerasnya membuahkan hasil. Militer mengizinkan perempuan ini dikeluarkan dari tahanan, tapi dengan syarat sang suster harus menjadi pengawasnya dan penjamin tidak akan kabur. Tiap minggu, suster harus mengantar perempuan ini untuk melapor ke markas militer. Suster setuju.
Suster mengajak perempuan muslim ini ke susteran. Namun timbul masalah. Tidak ada kamar kosong di susteran. Maka mau tak mau suster harus berbagi kamar dengan perempuan muslim ini. Mereka pun tidur sekamar berdua. Keesokan pagi, suster bertanya pada perempuan muslim ini.“Apakah kamu dapat tidur nyenyak semalam?”
“Saya tidak dapat tidur,” aku perempuan muslim.“Mengapa?” tanya suster heran.
“Karena saya merasa takut suster akan membalas dendam dan membunuh saya dengan diam-diam,” kata perempuan muslim terus terang.
“Sejujurnya, saya juga tidak dapat tidur semalam,” kata suster.“Mengapa?” tanya perempuan muslim.
“Sama sepertimu, saya juga takut dibunuh olehmu.”
(Disadur dari Kompasiana ditulis oleh Purnawan Kristanto, diunduh 30 Januari 2013)
Kecurigaan dan kebencian terhadap agama lain yang ditanamkan sejak kecil, ternyata mengendap di alam sadar seseorang. Hal ini menjadi beban bagi orang tersebut. Pada saat-saat tertentu beban ini muncul secara tak terduga. Itulah yang terjadi pada suster dan perempuan muslim ini. Alam sadar mereka mengatakan bahwa dua orang ini sudah berteman. Namun tiba-tiba alam bawah sadar mereka muncul secara tak terduga.
Apakah kamu juga pernah memiliki ketakutan atau ketidaksukaan terhadap orang atau teman dari latar belakang budaya, suku, dan agama yang berbeda? Memang tidak mudah untuk berpikir positif dan membangun solidaritas dengan sesama yang berbeda latar belakang dengan kita. Apalagi jika sejak kecil sudah ditanamkan rasa curiga dan kebencian terhadap mereka yang berbeda dengan kita. Namun, kamu harus mengubah cara
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
85