Page 124 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
P. 124

        Para da’i dan mubalig menyebarkan Islam di Nusantara dengan cara- cara sebagai berikut.
a. Perdagangan
Proses penyebaran Islam melalui jalur perdagangan dilakukan oleh para pedagang muslim pada abad ke-7 sampai abad ke-16 M. Para pedagang tersebut berasal dari Arab, Persia, dan India. Jalur perdagangan saat itu menghubungkan Asia Barat, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Para pedagang muslim menggunakan kesempatan itu untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Mereka memiliki akhlak mulia, santun, dapat dipercaya dan jujur. Hal inilah yang menjadi daya tarik sehingga banyak penduduk Nusantara secara sukarela masuk Islam. Banyak pedagang muslim yang singgah dan bertempat tinggal di Indonesia. Sebagian ada yang tinggal sementara ada pula yang menetap di Indonesia. Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan muslim.
b. Perkawinan
Sebagian pedagang Islam
tersebut ada yang menikah dengan
wanita pribumi, terutama putri
bangsawan atau putri raja. Dari
pernikahan itu, mereka mendapat
keturunan. Disebabkan pernikahan
itulah, banyak keluarga bangsawan
atau raja masuk Islam. Sehingga
para pedagang tersebut menetap
dan membentuk perkampungan
muslim yang disebut Pekojan.
Perkampungan Pekojan banyak dijumpai di beberapa kota di Indonesia hingga saat ini.
c. Pendidikan
Para mubalig mendirikan lembaga pendidikan Islam di beberapa wilayah Nusantara. Lembaga pendidikan Islam ini berdiri sejak pertama kali Islam masuk di Indonesia. Nama lembaga-lembaga pendidikan Islam itu berbeda di tiap daerah. Di Aceh misalnya, lembaga-lembaga pendidikan Islam di sana dikenal dengan nama meunasah, dayah, dan rangkang. Di Sumatra Barat, dikenal adanya surau. Di Kalimantan, dikenal dengan nama langgar. Sementara, di Jawa, dikenal dengan pondok pesantren. Di sanalah, berlangsung pembinaan, pendidikan dan kaderisasi bagi calon kiai dan ulama. Mereka tinggal di pondok atau asrama dalam jangka waktu tertentu menurut tingkatan kelasnya. Setelah menamatkan pendidikan pesantren, mereka kembali ke
  Gambar 6.9. Prosesi ijab kabul pernikahan
Sumber: www.addriadi.com
   114 Kelas IX SMP/MTs
        













































































   122   123   124   125   126