Page 133 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
P. 133

        yang menjadi Raja Gowa XVI (1654-1660 M) atau yang lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin bersikap tegas dan tidak mau tunduk kepada Belanda. Pada tahun 1654-1655 M, terjadi pertempuran hebat antara Kerajaan Gowa dan Belanda di Kepulauan Maluku. Pada bulan April 1655, pasukan Kerajaan Gowa yang dipimpin Sultan Hasanuddin menyerang Buton, dan berhasil mendudukinya serta menewaskan semua tentara Belanda di negeri itu.
Sultan Hasanuddin juga berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menundukkan negara-negara kecil di Sulawesi Selatan, termasuk Kerajaan Bone. Raja Bone (Aru Palaka) diusir dari negerinya.
Setelah Belanda mengetahui bahwa Bandar Makassar cukup ramai dan banyak menghasilkan beras, Belanda mulai mengirimkan utusannya ke Makassar untuk membuka hubungan dagang. Utusan itu diterima baik dan Belanda sering datang ke Makassar, tetapi hanya untuk berdagang. Setelah itu, mereka mulai membujuk Sultan Hasanuddin untuk bersama-sama menyerbu Banda (pusat rempah- rempah). Belanda juga menganjurkan agar Makassar tidak menjual berasnya kepada Portugis. Namun, semua ajakan Belanda itu ditolak.
Antara Makassar dan Belanda sering terjadi konflik karena persaingan dagang. Permusuhan Makassar dan Belanda diawali dengan terjadinya insiden penipuan pada tahun 1616 M. Saat itu, para pembesar Makassar diundang untuk suatu perjamuan di atas kapal VOC, tetapi ternyata mereka dilucuti sehingga terjadilah perkelahian seru yang menimbulkan banyak korban di pihak Makassar. Sejak itu, orang-orang Makassar membenci Belanda. Suatu ketika, orang-orang Makassar membunuh awak-awak kapal yang mendarat di Sumba. Orang-orang Belanda pun juga sering menyerang perahu-perahu Makassar yang berdagang ke Maluku. Keadaan makin meruncing dan akhirnya pecah menjadi perang terbuka. Dalam peperangan tersebut, Belanda sering mengalami kesulitan dalam menundukkan Makassar sehingga Belanda memperalat Aru Palaka (Raja Bone) untuk mengalahkan Makassar.
Peperangan demi peperangan melawan Belanda dan bangsanya sendiri (Bone) yang dialami Gowa, membuat banyak kerugian. Kerugian itu sedikit banyaknya membawa pengaruh terhadap perekonomian Gowa. Sejak kekalahan Gowa dengan Belanda terutama setelah hancurnya benteng Somba Opu, keagungan Gowa yang sudah berlangsung berabad-abad lamanya akhirnya mengalami kemunduran.
h. KerajaanTernate
Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13, ibu kotanya terletak di Sampalu (Pulau Ternate). Selain Kerajaan Ternate di Maluku, juga telah
   Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 123
        


























































































   131   132   133   134   135