Page 18 - Buku Paket Kelas 11 Agama Katolik
P. 18

        B. Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka
Gereja harus menjadi Sakramen (tanda) keselamatan bagi dunia. Oleh karena itu, Gereja tidak lagi bersifat eksklusif (tertutup) tetapi inklusif (terbuka)
Doa :
Ya Bapa yang Mahabaik
Siramilah kami dengan rahmat-Mu,
agar melalui Gereja-Mu terbentuk persekutuan cinta kasih sejati sebagaimana yang telah diteladankan Yesus Kristus putra-Mu kepada kami.
Bantulah kami agar melalui perjumpaan ini, kami semakin memahami dan meng- hayati persekutuan sebagai anggota Gereja dan semakin terlibat aktif dalam masyara- kat.
Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
1. Perubahan Cara Pandang Gereja
Umat Katolik hidup di tengah dunia bersama orang lain dengan berbagai latar- belakang suku-bangsa, agama, serta keyakinannya. Dalam sejarah panjangnya, Ge- reja Katolik pernah “menutup diri” dengan ajaran atau doktrin bahwa di luar Gereja (Katolik) tidak ada keselamatan (extra ecllesiam nula salus). Ajaran ini membuat Ge- reja (Katolik) menutup pintu dialog dengan agama dan kepercayaan serta masyarakat lain pada umumnya. Sejarah Gereja berubah ketika Konsili Vatikan II (1962-1965), membuka pintu-pintu dialog antar agama dan kebudayaan untuk membangun dunia sesuai kehendak Tuhan.
Perubahan cara pandang Gereja, berkaitan dengan pergeseran model Gereja se- belum dan sesudah Konsili Vatikan II. Untuk memahami hal tersebut, cobalah perha- tikan dengan saksama gambar-gambar berikut ini!
    Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 1.4 Model Institusi Piramidal
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 1.5 Model Persekutuan Umat
   12 Kelas XI
     


















































































   16   17   18   19   20