Page 145 - Buku Paket Kelas 6 Tema 4
P. 145
Setelah beberapa saat berjalan, mereka melihat seekor gajah besar sedang makan pisang. Ketika gajah tersebut melihat mereka, ia mengangkat belalainya, mengeluarkan suara besar, lalu lari ke dalam hutan. Sebelum gajah tersebut lari, Jomroon melihat bahwa mata kiri gajah tersebut buta.
Jomroon berkata pada dirinya sendiri “Bagaimana Daeng bisa begitu pandai? Padahal kami berdua bersekolah di sekolah yang sama, belajar pada guru yang sama,” pikirya.
Setelah bekerja dua tahun di Bangkok, Jomroon dan Daeng pulang ke kota mereka. Mereka berkunjung ke rumah guru mereka. Keduanya membawakan dua periuk minyak sayur dari Bangkok untuk beliau. Ketika mereka sedang berbincang-bincang, Jomroon teringat tentang peristiwa gajah buta di hutan. Ia bercerita pada sang guru.
“Bagaimana Daeng tahu bahwa gajah tersebut jantan dan mata kirinya buta?” ia bertanya pada sang guru.
Sang guru menjawab dengan bijak. “Jomroon, apakah kamu sadar bahwa periuk minyak sayur yang kamu bawa kepadaku hanya setengah penuh?” tanyanya.
“Iya,” jawab Jomroon. “Aku pun terkejut, karena periuk tersebut masih terisi penuh ketika aku membelinya di Bangkok,” ujarnya.
“Apakah kamu memperhatikan bahwa periuk minyak yang Daeng bawakan untukku masih terisi penuh? Ini terjadi karena Daeng memilih periuk yang lebih tebal, sehingga minyak tidak mudah merembes ke luar,” jawab sang guru.
Aku Cinta Memabaca 139