Page 149 - Buku Paket Kelas 6 Tema 4
P. 149
Cinta yang Membawa Sepatu Mendunia
Sebagai seorang anak perempuan, sejak kecil Niluh sangat tertarik pada berbagai ragam sepatu. Namun ukuran kakinya yang sangat kecil membuat ia selalu kesulitan mencari ukuran sepatu yang pas. Apalagi ibunya harus membesarkan Niluh seorang diri, sehingga sepatu sama sekali tidak menjadi prioritas jika dibandingkan dengan kebutuhan makan, bersekolah dan kesehatan. “Aku sering harus mengganjal sepatuku dengan kain, karena ukurannya dua atau tiga kali lebih besar,” cerita Niluh tentang masa kecilnya.
Pengalaman ditambah kecintaannya pada sepatu itulah yang membuat ‘Niluh kecil’ berangan-angan, bahwa jika ia besar kelak, ia akan membuat sendiri sepatu-sepatu yang pas untuk kakinya. Dengan demikian, harganya tidak terlalu mahal dan ukurannya pasti tepat!
Perjalanan kehidupan Niluh membawanya merantau ke berbagai tempat. Jakarta dan New York sempat ia tinggali untuk bersekolah dan berkarir. Sepanjang waktu itu, ia tetap membawa angan-angan dan rasa cintanya terhadap sepatu.
Ketika akhirnya menikah dan memutuskan untuk menetap di Bali, mulailah Niluh focus mendesain sepatu-sepatu cantik berbahan dasar kulit. Ia menamakan produknya ‘Nilou’, yang sebetulnya merupakan pelafalan nama Niluh jika diucapkan oleh orang asing, pelanggannya.
Ciri khas produk Nilou adalah semuanya dikerjakan dengan tangan, untuk menjaga kualitas. Walaupun Niluh memiliki beberapa tukang sepatu yang bekerja untuknya, tapi ia turun langsung untuk terlibat dalam proses pembuatan sepatu-sepatu Nilou. Satu tukang bertanggung jawab menyelesaikan sepasang sepatu, dari memotong, menjahit sampai membentuk sepatu. Akibat pekerjaan yang fokus ini, tak jarang dalam satu hari, satu tukang hanya bisa menyelesaikan sepasang sepatu.
“Memang lama sekali prosesnya, tapi kami puas, karena bisa menjaga kualitas.”
Ketika dipasarkan, di luar dugaan koleksi pertama Nilou langsung sukses menembus pasar sepatu di Perancis. Pesanan pun membanjir. Hingga 4.000 pasang. Pada tahun 2004, Ni Luh mendapatkan kontrak outsource dari jaringan ritel Topshop yang berpusat di Inggris. Pintu perdagangan ke Eropa kian terbuka lebar.
Aku Cinta Memabaca 143