Page 114 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 114
106
E. Memiliki Karakter Kristen
Banyak sekali pelayanan yang dapat kamu lakukan bagi sesama, kamu juga bisa memasuki organisasi gereja maupun organisasi masyarakat yang ada di daerahmu, di kotamu atau di lingkunganmu yang peduli kepada pelayanan terhadap sesama. Baik pelayanan yang bertujuan untuk kebutuhan secara fisik, kebutuhan sosial, kebutuhan mental/psikis, maupun kebutuhan rohani. Untuk pelayanan tersebut, perlu sekali kamu memiliki karakter Kristen yang menjadi dasar pelayanan dan sekaligus perlu dikembangkan.
Karakter sebenarnya merupakan suatu kekuatan yang kita miliki yang tidak kelihatan. Tentu saja karakter tidak dapat dimiliki secara instan karena untuk memiliki suatu karakter yang kokoh dibutuhkan waktu dan proses yang panjang dan melalui berbagai ujian kehidupan. Oleh karena itu, kita sekarang memiliki pendidikan karakter. Pada umumnya karakter terbentuk atas landasan pengalaman, disiplin diri, maupun kemauan yang sungguh-sungguh. Karakter Kristen yang terbentuk merupakan hasil suatu perjumpaan dengan kebenaran Allah yang terus menerus, merenungkan dan merefleksikan firman Allah, mencari maknanya dan menerapkannya dalam kehidupan kita. Rasul Paulus memberikan nasihat kepada Timotius agar dapat menjaga karakter Kristen yang dimiliki: ”awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu” ( I Tim 4: 16).
Mungkin saja lingkungan jenis pelayanan dan kegiatan kita tidak sama, tetapi perbedaan-perbedaan tersebut secara relatif hanya apa yang tampak dari luarnya. Hal yang terpenting dari masing-masing pelayanan tersebut tetap sama, yaitu pada karakter terutama motivasi orang yang melakukan pelayanan tersebut. Seringkali bakat, kemampuan, dan pendidikan tidak menjamin kualitas pelayanan yang diberikan karena kemungkinan pelayanan tersebut tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh atau karena ada motivasi tertentu. Akan tetapi, karakter yang dimiliki lebih menjadi pertimbangan utama dalam pelayanan.
Beberapa karakter dasar yang perlu kita miliki sebagai pelayan Tuhan dan sesama sebagai berikut.
- Memiliki karakter ”hati hamba”. Dia ingin melayani, bukan dilayani,
sebagaimana yang dikehendaki dan dicontohkan Kristus dalam Matius 20:
25-28.
- Memiliki komitmen. Seharusnya setiap orang Kristen memiliki panggilan
untuk melayani sesamanya. Namun suatu komitmen terhadap panggilan
pelayanan ternyata tidak selalu menjadi karakter setiap orang Kristen.
- Memiliki ”hati yang mau memahami”. Merupakan sikap yang mau
memahami orang lain dan kebutuhannya (Flp 2: 4).
- Memiliki ”sikap kepemimpinan yang rendah hati”. Pemimpin yang
sombong dan keras, sering melukai hati orang yang dilayani. Sebaliknya pemimpin yang rendah hati, lembut, dan menghormati orang lain, sering
Kelas IX SMP