Page 84 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti
P. 84

      melakukan śalat sunnah tersebut, akan tertanam jiwa yang disiplin dan melaksanakan tugas kita sebagai pelajar dengan penuh tanggung jawab.

2. Jiwa kebersamaan dan gotong royong harus selalu tertanan dalam diri umat Islam dalam suka maupun duka. Oleh karena itu dalam kondisi kekeringan diajarkan untuk melaksanakan śalat istisqa secara berjemaah (bersama-sama), tidak boleh dilakukan secara munfaris (sendiri-sendiri).

3. Fatimah seorang pelajar yang rajin dan aktif dalam semua kegiatan di sekolah. Di sela-sela waktu sibuknya, ia masih menyempatkan diri untuk śalat duhā setiap hari.

4. Saat sunnah hanya cocok dikerjakan oleh orang yang tidak memiliki kesibukan yang padat. Bagi orang yang sangat sibuk, mengamalkan śalat sunnah merupakan hal yang sangat sulit.

5. Akumempunyaikeinginanuntukmelanjutkansekolahdisekolahpilihanku. Setiap malam pasti aku terbangun untuk melakukan śalat tahajjud untuk memohon agar cita-citaku dikabulkan oleh Allah Swt. Di samping itu aku juga rajin belajar.

E
 Kisah Teladan
Ibnu Hajar al-Asqalani, Tokoh Cerdas yang Rajin Śalat Tahajjud Ibnu Hajar al-Asqalani (773 H/ 1372M - 852H/ 1449 M) adalah seorang ahli hadis yang terkemuka. Salah satu karyanya yang terkenal adalah kitab Fathul Bari (Kemenangan Sang Pencipta), yang merupakan penjelasan dari kitab sahih milik Imam Bukhari dan disepakati sebagai kitab penjelasan Sahih Bukhari yang paling detail yang pernah dibuat. Dengan demikian jasa beliau dalam dunia Islam tidak diragukan lagi.
Beliau sudah hafal al-Qur’ān ketika usianya masih 9 tahun. Pada usianya yang baru 12 tahun, Ibnu Hajar sudah dipercaya untuk menjadi imam śalat Tārawih di Masjidil Haram. Sungguh sebuah tugas dan kepercayaan yang sangat terpuji dan mulia.
  74
Kelas VIII SMP/MTs
          


















































































   82   83   84   85   86