Page 21 - Buku Paket Kelas 9 Agama Katolik
P. 21

   “Kepada Allah yang mewahyukan diri, manusia harus menyatakan ketaatan iman. Dalam ketaatan iman tersebut manusia dengan bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah dengan kepenuhan akal budi dan kehendak yang penuh kepada Allah pewahyu ...” (DV 5).
Menyerahkan diri seluruhnya kepada Allah, dan mengimani secara absolut apa yang Ia katakan adalah tepat dan benar. Sebaliknya adalah sia-sia dan salah memberikan kepercayaan yang demikian itu kepada seorang makhluk (Katekismus Gereja Katolik art. 150).
 2. Menggali Pandangan Kitab Suci untuk Menemukan tentang Ajaran Gereja mengenai Penghayatan Iman yang Benar
 Bacalah dengan seksama dan renungkan Kutipan teks ayat dari Kitab Suci berikut ini.
 Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati (Yak 2:14-26).
14Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?15Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,16dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?17Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.18Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”19Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.20Hai manusia yang bebal,
 Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti
 17



























































































   19   20   21   22   23