Page 85 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
P. 85
Mereka akan ke kota untuk
membeli pupuk dan keperluan
lainnya. Mereka pulang agak sore
karena akan mampir ke tempat
adiknya Pak Jono yang ada di
kampung lain. Sebelum pergi,
Ibu memberi tahu kami untuk
mengambil sendiri sarapan dan
makan siang. “Wah....kita mau
ngapain di rumah seharian”,
pikirku. Lalu aku berinisiatif
mengajak Santi dan Clara bersih-
bersih rumah dan menyapu kebun
di halaman depan yang cukup luas.
Melelahkan, padahal di rumahku sendiri, aku tak pernah melakukannya, semua telah dikerjakan oleh pembantu rumah tangga.
Malamnya kami makan bersama-sama. Ketika sedang makan, Pak Jono dan Ibu mengingatkan bahwa besok kami akan dijemput pukul 08.00 WIB untuk kembali ke kota. Tiba-tiba aku merasa sedih. Aku merasa cepat sekali waktu berlalu. Aku masih ingin tinggal lebih lama bersama mereka. Aku ingin tinggal di kampung ini selamanya. Tanpa terasa air mata menetes, ternyata Santi dan Clara pun menangis. Lalu ibu mendekati dan memeluk kami “Yah... Bapak dan Ibu sayang pada kalian bertiga. Kami senang kalian ada di sini. Kami minta maaf bila tidak dapat menyenangkan kalian, karena memang beginilah keadaan dan kemampuan kami. Kalian anak-anak yang baik. Tetapi kalian kan harus pulang untuk belajar agar pintar. Nanti kalau liburan boleh main ke sini lagi”kata ibu sambil membelai kami bertiga.“Sudah, makannya dihabiskan, lalu tidur supaya besok badannya segar. Kan perjalanannya jauh..!” Kata pak Jono. Akhirnya kami pun menyalami Pak Jono untuk meminta maaf dan berterima kasih. (Sumber: Maman)
Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.1
a. Setelah membaca cerita tersebut, tanyakanlah terlebih dahulu hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang Live-In kepada guru atau temanmu yang pernah mengalaminya.
b. Kemudian coba ungkapkan apa kesan dari cerita tersebut? Pelajaran apa yang diperoleh Stefani, Santi dan Clara saat mereka berada di tengah warga.
78
Kelas VII SMP