Page 59 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
P. 59
6. Bendera Buddha
Bendera Buddha terdiri dari lima warna. Warna-warna tersebut ialah seperti berikut.
1. Biru artinya bakti
2. Kuning artinya bijaksana
3. Merah artinya cinta kasih
4. Putih artinya suci
5. Jingga/orange artinya semangat
Bendera Buddha berasal dari aura Buddha yang dipancarkan dari tubuh Buddha, baik yang melingkar di belakang kepala maupun yang menyelubungi tubuhnya. Aura tubuh Buddha dalam bahasa Pali disebut Buddharasmi atau Byamappabha. Aura Buddha terdiri atas enam macam, yaitu: Biru (Nila), kuning (Pita), merah (Lohita), putih (Odata), jingga/ orange (manjettha), campuran (pabhasura). Aura tubuh Buddha muncul pertama kali setelah mencapai Penerangan Sempurna di Hutan Uruvela pada saat Beliau berusia 35 tahun. Belakangan warna aura tubuh Buddha tersebut dijadikan sebagai Bendera Buddha oleh J.R. De Silva dan Kolonel H.S. Olcott untuk menandakan kembali kebangkitan kembali agama Buddha di Ceylon.
7. Stupa
Pada mulanya, stupa merupakan gundukan tanah berbentuk setengah bola
sebagai peringatan atau lambang dari tongkat dan patha (mangkuk untuk
memperoleh dana makanan). Belakangan, gundukan ini menjadi monumen
yang dikeramatkan. Menurut legenda, bentuk tersebut berasal dari petunjuk
Buddha Sakyamuni yang memperlihatkan kepada siswanya bagaimana cara
membangun stupa dengan benar. Dalam legenda ini, Buddha mengambil tiga
lembar jubahnya, melipatnya hingga membentuk bujur sangkar, lalu diletakkan
di atas tanah saling bertumpuk satu sama lain. Di atasnya diletakkan mangkuk (patha/bowl) secara terbalik dan di atasnya lagi diletakkan tongkat yang biasanya dibawa berkelana. Oleh karena itu, stupa biasanya berbentuk tiga tingkat yaitu: tingkat dasar berbentuk trapezoid, bagian tengah berbentuk setengah bola, bagian atas berbentuk kerucut.
8. Dhammacakka
Secara harfiah, dhammacakka artinya roda dharma, bentuknya bulat dan di tengahnya terdapat jari-jari berjumlah delapan buah yang memberikan lambang delapan jalan utama (jalan utama beruas delapan).
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
55