Page 67 - Buku Paket Kelas 12 Agama Khonghucu
P. 67
⇒ Pendekatan Iman
Pendalaman makna spiritual ajaran agama, agar sebagai manusia ciptaan Tian kita dapat mengenal, menerima, dan menegakkan kehendak firman Tian. Kita mampu menempuh Jalan Suci hidup benar selaku insan beriman dan berbudi luhur (Junzi).
1. Pendekatan Historis
Dalam perkembangannya, kitab suci agama Khonghucu itu mengalami beberapa proses kelengkapan, penjabaran dan berbagai penyebutan sebelum mencapai bentuknya seperti sekarang ini.
Kitab suci ini ada yang menyebutnya ‘Rujiao Jingshu’ pada mulanya dihimpun satu persatu, dimulai penulisannya sejak zaman para Nabi Purba Rujiao dan digenapkan oleh Nabi Besar Kongzi dan ditutup dengan kitab yang ditulis oleh Mengzi (371-289 SM) dan para muridnya.
Pada zaman raja Dinasti Qin terjadilah pembakaran besar-besaran atas perintah Kaisar Qin. Hal ini terjadi pada tahun 213 SM disertai pembunuhan tokoh agama Khonghucu yang berani mempertahankan dan menyimpan kitab- kitab suci agama Khonghucu.
Setelah jatuhnya dinasti tirani ini masih ada sisa-sisa kitab suci agama Khonghucu yang berhasil diselamatkan, yang tatkala itu terbuat dari rangkaian bambu. Pada zaman Dinasti Han (206 SM), para umat dan tokoh rohaniwan agama Khonghucu menghimpun kembali sisa-sisa kitab Suci itu. Kitab suci itu ada bagian-bagiannya yang rusak dan hilang, misalnya kitab musik Yuejing. Selanjutnya, bagian yang masih dapat diselamatkan disatukan menjadi bab Yueji di dalam kitab Catatan Kesusilaan Liji.
Dalam perkembangan selanjutnya memasuki zaman dinasti Song (960- 1279 SM), khususnya era Dinasti Song Selatan (1127-1279 SM) oleh seorang tokoh rohaniwan agama Khonghucu yang berasal dari wilayah Selatan Tiongkok yaitu Hokkian (Fujian) bernama: Zhuxi (1130-1200 SM) dibakukan menjadi sembilan kitab, yang terbagi dua himpunan kitab. Inilah yang kemudian menjadi bentuk baku kitab suci agama Khonghucu, yang kita kenal sekarang ini, yaitu: Sishu-Wujing.
1. Empat Kitab Suci yang Pokok, Sishu.
2. Lima Kitab Suci yang Mendasari, Wujing.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
59