Page 64 - Buku Paket Kelas 8 Matematika Semester 2
P. 64

      Sejarah π (pi)
Bilangan π adalah salah satu bilangan yang ditemukan sejak jaman dahulu. Bilangan itu menunjukkan perbandingan dari keliling terhadap diameter lingkaran.
Beberapa orang jaman dulu menggunakan bilangan 3 sebagai bilangan π. Bilangan itu jauh dari keakuratan, namun bilangan itu mudah untuk digunakan dalam perhitungan. Bangsa Babilonia menggunakan bilangan yang
hampir akurat: 3 + 18. Kemudian orang Mesir kuno, yang diperkirakan berusia 1650 Sebelum Masehi, menggunakan nilai π yaitu 4 × 89 × 89.
Kemudian sekitar 250 Sebelum Masehi, seorang matematikawan Yunani terkenal bernama Archimedes menggunakan poligon sebagai bantuan
untuk menemukan nilai π yaitu antara 223 dan 22. 71 7
Pada abad ke-50, seorang matematikawan Cina bernama Zu Chungzhi menemukan bilangan π yang lebih akurat daripada temuan Archimedes. Nilai ini tersebut adalah
335, dan enam satuan desimal π seperti yang 113
sekarang digunakan. Pada tahun 1400, seorang
matematikawan Persia bernama Al Kashi
menemukan nilai π hingga 16 digit desimal.
Dia menggunakan strategi Archimedes, namun dia melipatgandakan sisinya 23 kali.
William Jones, seorang matematikawan Inggris, memperkenalkan simbol modern untuk “pi” pada tahun 1700. Simbol “π” dipilih karena π di Yunani, pelafalan huruf π menyerupai huruf “p” singkatan perimeter (keliling lingkaran). Sejalan dengan berkembangnya teknologi, penemuan nilai π telah lebih dari 1 triliun digit di belakang koma.
Hikmah yang bisa diambil:
1. Dengan kerja keras dan usaha pantang menyerah akan menghasilkan sesuatu yang kita harapkan.
2. Saling menghormati pendapat orang lain, meskipun berbeda dengan
 Archimedes
 (287 SM - 212 SM)
      pendapat kita.
Sumber: camphalfblood.wikia.com
Gambar 7.1 Segienam
 56
           












































































   62   63   64   65   66