Page 70 - Buku Paket Kelas 12 Bahasa Indonesia
P. 70
Selain menggunakan kata atau frasa bermakna kias, novel sejarah juga banyak menggunakan peribahasa, baik yang berbahasa daerah maupun berbahasa Indonesia. Penggunaan kata, ungkapan, atau peribahasa daerah ini digunakan oleh penulis untuk memperkuat latar waktu dan tempat kejadian cerita. Perhatikan contoh berikut ini.
1. Hidup rakyat Majapahit boleh dikata gemah ripah loh jinawi kerta tata raharja, hukum ditegakkan, keamanan negara dijaga menjadikan siapa pun merasa tenang dan tenteram hidup di bawah panji gula kelapa.
Peribahasa gemah ripah loh jinawi kerta tata raharja merupakan peribahasa Jawa, yang artinya hidup makmur aman tenteram.
2. Singa Parepen yang juga disebut Bango Lumayang terpaksa harus menebus dengan nyawa untuk ameng-ameng nyawa yang dilakukannya.
Peribahasa ameng-ameng nyawa merupakan ungkapan dalam budaya Jawa, yang artinya bermain-main dengan nyawa.
Latihan
Jelaskan makna ungkapan yang terdapat pada kutipan novel sejarah berikut ini.
1. Ia tahu benar Tholib Sungkar Az-Zubaid adalah kucing hitam di waktu malam dan burung merak di siang hari.
2. Dalam hati-kecilnya bayangan Sang Adipati, yang jelas memberanikan istrinya, antara sebentar mengawang dan mengancam hendak merobek- robek hatinya.
3. Bau kemenyan menyebar menyapa hidung siapa pun tanpa kecuali.
4. Cakradara sama sekali tidak menyadari seseorang mengikuti gerak
kakinya dengan pandangan tidak berkedip dan isi dada yang mengombak.
5. Majapahit memang bisa berada dalam genggamannya, dan kekuasaan
manakah yang lebih tinggi dibanding kekuasaan seorang raja?
64 Kelas XII
Bahasa Indonesia